NewsTips & Trik

Beberapa Hal yang Penting Dimiliki oleh Wirausaha Versi Yenny Wahid

BeritaPekerja.com | Jakarta – apa yang menjadikan Colonel Sanders terus menawarkan resepnya walau sudah ditolak 1009 kali? Apa yang menjadikan kesuksesannya mendunia hingga sekarang? Seorang wirausaha mampu melihat peluang, mencari solusi, dan yang terpenting memiliki mental pantang menyerah.

Hal itulah yang dikemukakan Direktur The Wahid Institute, Yenny Wahid, dalam talkshow Kafe BCA. Acara bertema “Potensi dan Tantangan Generasi Muda sebagai Pelaku Usaha” tersebut digelar PT Bank Central Asia Tbk (BCA) di Menara BCA, Thamrin, Jakarta, Rabu (13/1) lalu.

Selain Yenny Wahid, BCA juga mengundang sejumlah kaum muda yang sukses memberi makna bagi kehidupan masyarakat dengan ide kreatifnya. Seperti Yasa Paramita Singgih, Elihu Nugroho, serta Yudan Hermawan yang berhasil mengembangkan potensi Goa Pindul menjadi salah satu daerah tujuan wisata di Gunung Kidul bekerjasama dengan program Bakti BCA. Mereka dihadirkan untuk berbagi pemahaman dan pengalaman kepada generasi muda.

“Salah satu pengalaman yang tidak enak, adalah menghadapi kegagalan. Tapi tak apa, life must go on, karena ketika kita menghadapi kegagalan, disitulah kapasitas diri kita akan dinilai. Apakah ketika kita jatuh, kita mampu bangkit dan bangun lagi? Itulah yang akan menentukan, apakah kita merupakan seorang entrepreneur atau bukan. Seperti kisah Colonel Sanders dan Kentucky Fried Chicken,” ungkap Yenny dihadapan puluhan mahasiswa Universitas Indonesia dan Institut Pertanian Bogor penerima beasiswa Bakti BCA yang hadir sebagai pendengar saat itu.

Yenny menambahkan, salah satu hambatan yang sering dihadapi ketika akan memulai usaha, yaitu tidak ada ide. Karenanya, seorang wirausaha harus rajin mencari wawasan. Caranya, sangat mudah bisa dengan berdiskusi, membaca atau browsing internet. Menurutnya, kreativitas dan inovasi juga merupakan salah satu hal yang perlu diasah, selain kemauan dan keberanian.

“Apa sih nilai tambah yang bisa saya buat? Gunakan passion yang dimiliki dan kembangkan menjadi sebuah usaha yang kreatif dan berbeda. Kita harus jeli melihat peluang. Ada diferensiasi produk maka ada nilai tambah,” tandas Yenny. Sebagai Yenny membahas mengenai Valo, bisnis cuci mobil tanpa air yang diprakarsai oleh seorang wirausaha muda, Elihu Nugroho. Pada acara tersebut Elihu juga hadir sebagai salah satu pembicara.

Selain itu, jejaring juga merupakan hal yang dapat mendukung keberhasilan dalam mengembangkan usaha. Sebuah usaha memerlukan banyak dukungan. Perlu banyak belajar, pembimbing, dan mentor. Pada era digital, jejaring dapat dibangun melalui saluran sosial media yang ada. “Bergaulah dengan banyak orang dari berbagai kalangan dengan sikap terbuka. Hidup adalah sekolah yang tidak pernah selesai, kita bisa belajar pada siapa pun,” ujar Yenny lagi.

Yenny kemudian membahas mengenai satu lagi hal yang sering kali menahan keinginan seseorang untuk berwirausaha yaitu modal. Ia dengan tegas menyampaikan bahwa modal, dalam bentuk uang seharusnya tidak jadi kendala utama.

Modal usaha memang perlu, legalitas memang dibutuhkan tapi itu bukan segalanya. Banyak pengusaha yang memulai usahanya tanpa modal atau dengan modal yang tidak besar. Seperti pengalaman Yasa Paramita Singgih yang menginspirasi generasi muda dengan bisnis fashion Men’s Republic. Usaha ini dirintisnya sejak berusia 15 tahun dengan modal sangat minim.

“Yasa hanya bermodal negosiasi dan kepercayaan. Bisa juga sistem konsinyasi dengan menitipkan produk Anda ke sejumlah toko dengan sistem bagi hasil. Atau, kemitraan, modal dimiliki oleh orang lain, kita yang menjalankan usahanya,” paparnya.

Senada dengan Yenny, Yasa mengatakan dalam memulai bisnis yang harus dimiliki adalah keberanian untuk memulai dan mengembangkannya dengan keilmuan. “Apabila kita bisa memulai usaha dari muda, kenapa tidak segera dilakukan. Keuntungannya kita masih muda itu nothing to lose, andaikan harus gagal ya balik ke awal lagi,” pungkas wirausaha yang juga menulis buku berjudul Never Too Young to Become A Billionare itu.

Sebagai pamungkas, Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja pun menambahkan bahwa pentingnya posisi generasi muda bagi bangsa perlu disadari. Caranya dengan memberikan kesempatan agar generasi muda dapat berkembang. “Salah satunya dengan mendorong generasi muda untuk berkiprah secara mandiri melalui jalur wirausaha di berbagai sektor,” tutur Jahja.

Jahja juga mengatakan, tren bertumbuhnya entrepreneur muda di berbagai sektor, seperti di sektor service excellence, personal development, dan improving life menandakan optimisme positif bagi masa depan bangsa ke depannya. Diharapkan, dalam setiap usaha yang dibangun tersebut tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan profit, tetapi juga dalam rangka memberikan nilai tambah dan manfaat bagi masyarakat.
(adv/adv)

Sumber : adv – detikNews

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button