BeritaPekerja.com| San Fransisco
Yahoo mengumumkan kerugian masif hingga US$ 4,4 miliar (Rp 60 triliun) pada 2015 dan mengatakan akan memangkas 15% tenaga kerja mereka sebagai bagian dari rencana untuk menggenjot pertumbuhan tahun depan dan juga tahun 2018.
Langkah ini akan mengurangi jumlah karyawan sebanyak 1.600 orang menjadi sekitar 9.000 staf.
Rencana baru ini diumumkan Selasa (2/2) sore waktu setempat dan akan fokus pada kekuatan utama Yahoo: produk (Search, Mail dan Tumblr) dan media (News, Sports, Finance dan Lifestyle). Perusahaan juga akan merampingkan divisi iklan dengan menutup lima kantor global dan menghentikan bisnis yang tidak berkembang seperti games, smart TV dan tayangan TV.
Chief Executive Officer (CEO) Marissa Mayer mengatakan jika perusahaan lebih ramping dan fokus, Yahoo akan bisa tumbuh kembali.
“Yahoo tidak bisa memenangkan hati dan pikiran pengguna serta pengiklan dengan portofolio produk dan aset yang rumit,” kata Mayer dalam konferensi dengan para investor.
Upaya restrukturisasi ini diharapkan bisa menghemat US$ 400 juta per tahun. Yahoo juga berencana menjual paten-paten non-strategis dan real estate untuk mendapatkan dana tunai lebih dari US$ 1 miliar.
Dengan strategi pertumbuhan yang baru, Mayer akan memiliki senjata melawan kelompok pemegang saham yang berupaya merebut kendali perusahaan darinya. Jika Yahoo yang lebih ramping menjaid lebih profitable juga, Mayer bisa mendapat dukungan orang-orang penting.
Sejumlah investor yang marah, dipimpin perusahaan lindung nilai Starboard Value, mengatakan Mayer dan timnya tidak membuat kemajuan dalam periode 3,5 tahun ini. Meksipun telah membelanjakan miliaran dolar membeli berbagai perusahaan, mengubah logo dan merekrut tokoh-tokoh media terkemuka, bisnis usaha iklan internet Yahoo makin tergerus oleh Google dan Facebook.
Rugi/laba:
2014: US$ 166 juta
2015: -US$ 4,4 miliar
Penjualan:
Kuartal IV 2014: US$ 1,25 miliar
Kuartal IV 2015: US$ 1,27 miliar, naik 2%
Heru Andriyanto/HA
CNN Money
Sumber : Beritasatu.com