Jakarta|BeritaPekerja.com
Media sosial, mobilitas, cloud, data analisis, dan internet of things merupakan topik yang menghangat di kalangan industri. Tren-tren tersebut hadir untuk mendukung tujuan yang lebih besar, yakni memungkinkan transformasi perusahaan menjadi bisnis digital.
Dimension Data, penyedia layanan dan solusi ICT menyarankan perusahaan-perusahaan untuk segera melakukan transformasi digital agar mampu lebih responsif terhadap peluang dan ancaman pasar.
Hendra Lesmana, CEO Dimension Data Indonesia menjelaskan, era digital akan segera terjadi dimana teknologi dan data menjadi penentunya. “Transformasi digital menjadi agenda penting perusahaan mengingat hal ini telah mempengaruhi peta persaingan industri saat ini,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/3/2016).
Pembicaraan mengenai transformasi digital yang dilakukan oleh Dimension Data dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia berkisar pada empat tema yaitu: data sebagai inti dari transformasi (digital infrastructure), hybrid cloud, workspaces for tomorrow (ruang kerja masa depan), dan cyber security.
-. Digital Infrastructure
Peran data telah berubah secara drastis. Selama beberapa tahun, pelaku data center menghabiskan sebagian besar waktu dan tenaga mereka pada hal-hal seperti storage drives dan backup, serta bagaimana mengerjakan tugas sebaik-baiknya seperti replikasi dan de-duplikasi.
Kemudian fokus utamanya adalah mengurangi biaya pengelolaan data. Semua itu telah berubah. Sekarang, ini hanya masalah penghormatan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan data dan menemukan cara mengubahnya menjadi nilai bisnis.
-. Hybrid Cloud
Sepanjang tahun 2016 akan terjadi peningkatan dalam penerapan private cloud. Para penentu keputusan IT yang telah menerapkan strategi cloud beralih menerapkan new managed private cloud dengan model penjualan berbasis penggunaan.
-. Workspaces for Tomorrow
Banyak kolaborasi media sosial dimungkinkan oleh perangkat-perangkat yang fokus pada pelanggan. Teknologi seperti Facebook, Twitter, LinkedIn, Foursquare, dan lainnya memberikan peluang kepada perusahaan-perusahaan berorientasi bisnis yang menghadirkan audio, video, file-sharing, dan integrasi workflow.
Hal ini termasuk aplikasi ‘team-rooming’ solution Spark dari Cisco, Yammer dan Skype for Business dari Microsoft, Viber, WhatsApp, Slack, dan sebagainya. Teknologi-teknologi ini mendorong terciptanya komunitas, masyarakat, profesi, belanja, dan berinteraksi secara maksimal, berbagi ide, mudah menemukan orang dan informasi, kolaborasi, dan pengambil keputusan yang cepat.
Perilaku-perilaku ini akan semakin banyak terlihat di banyak perusahaan di tahun 2016,memungkinkan end user untuk bekerja bersama secara seamlessly dari berbagai lokasi dan waktu yang berbeda.
-. Cyber Security
Pelanggaran keamanan pada perusahaan-perusahaan ternama di tahun 2015 akan terus berlangsung di tahun 2016. Dan tren baru ‘whaling’ yang cukup mengganggu adalah hacker menargetkan eksekutif senior dengan ransomware, memeras uang atau mengunakan informasi mereka untuk hal yang tidak benar. Selain itu, forensik akan memainkan peran besar dalam area cyber security di tahun ini.
Berdasarkan hasil riset Mobile Workforce Report tahun lalu, diketahui bahwa 43% responden telah menghadirkan solusi berbasis Internet of Things. Akan tetapi organisasi-organisasi bisnis tersebut tidak mendapatkan dampak maksimal dari internet of things pada jaringan korporat dikarenakan dua hal yakni 74% wireless access point masih menggunakan model lama (802.11g atau bahkan lebih tua) yang tidak mendukung strategi mobilitas.
Kemudian hanya 21% dari perangkat jaringan dengan kemampuan IPv6, sementara 48% masih memerlukan upgrade software agar memiliki kemampuan IPv6. (ash/ash)
Sumber : Detik.com