ArtikelOpiniSiantar SimalungunSosial MasyarakatTokoh

Renungan : Berpikir Positif!

Banyaklah rancangan di hati manusia,
tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana
(Amsal 19: 21)
Oleh : Pdt. Edwin Sianipar

Setiap orang tentunya berharap, apa yang direncanakan akan berhasil. Untuk itu dibutuhkan persiapan dan rencana yang matang. Tetapi apa hendak dikata, ketika apa yang direncakan tidak sesuai dengan yang diharapkan, bahkan kegagalanlah yang datang. Akibatnya, kecewa! Mengapa? Karena apa yang direncanakan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Kitab Amsal mengatakan: “Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana.” Oleh sebab itu berfikirlah positif!

Didalam Kitab Yesaya 55: 8 dikatakan: “Sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.” Mungkin alam bahasa sehari-hari kita dapat mengatakan: “Rancangan Mu bukan ranacanganku.” Atau “keinginan ku bukan keinginan Mu.” Hal semacam ini kerap terjadi dilingkup pergaulan sehari-hari.

Saudara! Bayangan saya rasa setiap orang pernah merasa kecewa. Bila ada orang yang mengatakan bahwa dia tidak pernah mengalami kekecewaan maka orang tersebut memiliki keistimewaan. Kekecewaan sepatutnya dianggap sesuatu yang biasa, apa lagi jika kekecewaan timbul akibat perbuatan diri sendiri. Bukankah segala sesuatu yang terjadi dalam diri Anda ditentukan oleh sikap Anda dalam menghadapinya.

Setidaknya Anda dan saya pernah mendengar atau bahkan mengatakan bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Mungkin ada yang mengatakan bahwa itu adalah ungkapan klise, tetapi sesungguhnya mengandung kebenaran. Maksudnya adalah bagaimana cara kita berpikir menghadapi kegagalan itu. Apapun alasannya kegagalan tetap merupakan kegagalan. Namun, pikiran seseorang menghadapi kegagalan tersebutlah yang akan membedakan nilai dari kegagalan itu.

Seorang teman pernah bertanya, bagaimana caranya berpikir positif. Dia melihat bahwa kebanyakan dokter yang berprofesi sebagai psikiater dapat menempatkan kata-kata yang positif, baik untuk dirinya maupun pasiennya. Saya berpikir bahwa kemampuan berpikir positif bukan hanya milik psikiater. Kemampuan berpikir positif dapat dimiliki setiap orang dan dapat diperoleh melalui proses belajar atau melalui pengalaman.

“Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana.” Maksudnya bahwa sesuatu yang terjadi dalam hidup ini dan kita alami ada baiknya dihubungkan dengan kehendak Tuhan. “Sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku.” Ungkapan ini penting untuk diamini. Sebuah ungkapan yang mengajak seseorang untuk berfikir positif.

Mungkin boleh juga dikatakan ungkapan yang mengajak kita melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda. Misalnya, sebuah titik hitam diletakkan pada selembar kertas putih. Lalu kita bertanya kepada beberapa orang: apa yang terlihat pada lembaran kertas tersebu? Menjawab pertanyaan tersebut mungkin sekali orang-orang akan menjawab bahwa mereka melihat sebuah titik hitam.  Itulah kenyataannya, tetapi jika dicermati, betapa lebarnya kertas yang berwana putih itu.

Apa artinya? Memang lebih jelas melihat sesuatu yang gelap, perlambang negatif, ketimbang yang terang benderang, bersih, putih perlambang positif. Sudut pandang negatif selalu membuat kita kecewa. Oleh sebab itu kita harus membiasakan diri berfikir positif. Berpikir positif dapat dilakukan dari hal-hal yang kecil. Kita bisa memulainya dari setiap orang yang kita kenal dan jumpai. Kita bisa belajar untuk memuji seseorang dengan tulus, tanpa maksud dan tujuan untuk mengambil keuntungan .

Saya senang dengan budaya barat, yang jika mengatakan good, yang memang baik. Atau not so good, fine dan unkapan lainnya yang memang benar-benar mencerminkan keberadaan yang sebenarnya. Kebiasaan ini tercermin ketika seseorang menanyakan kabar., how are you? Nah, untuk masuk pada kebiasaan yang demikian, tentu memerlukan waktu dan proses yang didasarkan pada kesadaran.

Tidak dapat disangkal bahwa memang lebih mudah berpikir negatif dari pada beerfikir positif, apalagi bila menyangkut orang lain. Bak kata pepatah kita, semut dikejauhan, kelihatan, tetapi gajah dipelupuk mata tak tampak. Demikian juga dengan lingkungan kita, sering kali membuat kita kecewa dan sulit berfikir positif.

Seseorang memberi ilustrasi demikian: “dua orang berada dibelik terali besi, secara bersamaan memandang keluar pada malam hari. Yang seorang berkata sungguh indah ciptaan Tuhan. Bintang kecil dengan kilauannya dan bulan dengan sinarnya yang terang benderang. Yang seorang lagi, berkata, alangkah kotornya tanah yang berlumpur itu, menjijikkan dan sungguh tidak sedap dipandang mata”.

Apa arti ungkapan kedua orang tersebut ? Pertama, sekalipun seseorang berada dalam kesukaran, kesulitan, sebagai narapidana yang sedang menjalani hukuman, namun masih berkemampuan untuk mengungkapkan sesuatu yang indah. Artinya tetap berfikir positif. Sedang yang seorang lagi, terperangkap dalam pemikiran yang negatif.

Nasihat lain, mengatakan demikian: “seseorang sedang berdiri di tepi sebuah kolam. Kedua tangannya menggenggam batu. Jika batu yang berada dalam genggaman tangan kiri dilemparkan kedalam kolam, maka air kolam akan tercemar sampai beberapa turunan. Tetapi jika batu dalam genggaman tangan kanan dilemparkan kekolam yang telah tercemar itu, maka air akan netral kembali dan bermanfaat.

Apa maksud nasihat tersebut ? Maksudnya, jika kata-kata negatif keluar dari mulut seseorang, itu dapat membakar kemarahan bahkan dapat membuahkan dendam sampai beberapa turunan.  Tetapi kata-kata yang positif, yang memberi motivasi, membangkitkan  gairah dan semangat, dapat menjadi sarana keberhasilan seseorang yang akan dikenang oleh anak cucu, hingga beberapa generasi. Oleh sebab itu, berfikirlah positif! Semoga!

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button