OpiniTokoh

Budi Waseso : Hampir Semua Profesi Pernah Berurusan dengan Narkoba

Bogor|BeritaPekerja.com – Penyalahgunaan narkoba di Indonesia saat ini makin mengkhawatirkan. Selain warga sipil biasa yang mengonsumsi narkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN) juga pernah menangkap oknum mulai dari politisi hingga penegak hukum karena terlibat narkoba.

Hal itu dikatakan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Pol Budi Waseso (Buwas) dalam acara peresemian acara kampanye Stop Narkoba di Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor.

“Hampir seluruh unsur pernah terkena narkoba. BNN permah menangkap oknum mulai dari Polisi, TNI, Politisi, Jaksa, hingga petugas Lapas. Artinya, hampir semua profesi pernah berurusan dengan narkoba dan ini sangat memprihatinkan,” paparnya,  Kamis (24/3).

Buwas menyebutkan, pada 2015 BNN berhasil menyita sekitar enam ton narkoba jenis sabu. Jumlah tersebut dapat diasumsikan bisa dipergunakan 30 juta orang. Artinya, BNN telah menyelamatkan 30 juta orang. Namun, angka enam ton tersebut hanya sekitar 20 persen dari jumlah yang beredar di Indonesia sekitar 30 ton sabu.

“Jika ditanyakan kepada Pak RT yang di lingkungan terkecil sebuah wilayah, tidak ada yang bisa menjamin areanya bebas dari narkoba. Untuk itu, kita perlu perangi narkoba bersama-sama, ayo kita keroyok narkoba bareng-bareng,” kata Buwas.

Dampak kerugiannya pun terus meningkat. Setiap harinya, 40 hingga 50 orang meninggal dunia akibat narkoba. Ironisnya, masyarakat masih bisa acuh. Padahal, instruksi Presiden Joko Widodo jelas, ujarnya, saat ini kita perang terhadap narkoba karena Indonesia darurat narkoba.

“Ini yang meninggal akibat narkoba sehari 40 hingga 50 orang. Usia korbannya pun relatif muda, tapi masyarakat masih bisa tidur nyenyak. Marilah kita berperang terhadap narkoba,” ajak Buwas.

Komitmen pemberantasan juga dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor. Bupati Bogor, Nurhayanti menambahkan, pada hari yang sama peluncuran acara kampanye Stop Narkoba, Kamis pagi Polres Kabupaten Bogor memusnahkan 21 kilogram ganja dan 50 gram sabu. Sementara, pada tahun lalu sebanyak 500 pegawai di lingkungan pemda telah dilakulan pemeriksaan narkoba melalui tes urin. “Mudah-mudahan, dengan langka-langkah preventif seperti itu dapat mencegah berkembangnya narkoba,” tambah Bupati Nurhayanti.

Sumber : SuaraPembaruan.com

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button