Kupang|BeritaPekerja.com – Umat Katolik di berbagai paroki dalam wilayah Keuskupan Agung Kupang, Jumat (25/3) sore, hening dalam prosesi cium salib Yesus yang merupakan bagian dari perayaan Jumat Agung yang diyakini sebagai hari wafatnya Yesus Kristus di Kayu Salib.
Mulai pukul 15.00 Wita, semua gereja dan stasi dalam wilayah Keuskupan Agung Kupang memulai ibadah cium salib suci. Salib disebarkan di berbagai tempat dalam lingkungan gereja untuk memudahkan umat memberi penghormatan terakhir kepada Yesus yang rela wafat di kayu salib demi menebus dosa umat manusia.
Meski bermandikan peluh akibat panasnya matahari sore, umat tetap tenang dan hening dalam doa sambil melangkah ke arah salib yang telah disiapkan petugas untuk melaksanakan prosesi tersebut, sesuai dengan tradisi Gereja Katolik.
Salib dalam tradisi Gereja Katolik menyertakan tubuh (corpus) Kristus, yang disebut sebagai Crucifix, yang artinya seseorang yang disalibkan.
Selama masa pra-Paskah, gereja mengajak seluruh umat untuk merenungkan peristiwa iman yang menjadi dasar seluruh iman Katolik, yaitu Allah Bapa yang mengutus Putera-Nya yang tunggal datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari belenggu dosa.
Menurut berbagai literatur gereja, penghormatan kepada salib Kristus dalam liturgi Jumat Agung itu dimulai sekitar abad ke-4 di Yerusalem yang kemudian berkembang ke seluruh dunia sampai sekarang.
Umat Katolik, tidak dapat merayakan dan menekankan Kebangkitan Kristus tanpa merenungkan sengsara dan wafat-Nya di kayu salib, yang mendahului Kebangkitan-Nya.
Sesuai dengan tradisi gereja, penciuman salib berakar dari tradisi yang mempunyai dasar teologi yang dalam yang merupakan ungkapan ekspresi iman yang keluar dari hati, yakni sebuah ekspresi syukur dan kasih kepada Yesus yang telah terlebih dahulu mengasihi mangasihi manusia.
Jumat Agung merupakan hari kedua dari Trihari Suci dalam kalender liturgi Gereja Katolik yang dihayati pula sebagai hari perkabungan sebab sebelum wafat di kayu salib, Yesus mengalami suatu penderitaan yang panjang, disiksa serta memikul salibnya menuju Golgota pada masa itu.
Pada hari Jumat Agung dikenangkan pula jalan salib Yesus. Ada drama siksaan untuk menggambarkan penderitaan Yesus pada masa lalu atau orang biasa menyebutnya dengan jalan salib hidup. Semua gereja sudah menjalankan prosesi jalan salib itu pada Jumat pagi.
Pada Jumat sore, umat melanjutkan dengan upacara penghormatan salib atau biasa disebuh dengan prosesi “cium salib”. Penghormatan salib merupakan tindakan untuk memusatkan perhatian pada salib sebagai sumber kebahagiaan karena dari salib itulah Yesus akan bangkit.
Kebangkitan Yesus pada hari ketiga setelah wafat di kayu salib itu yang kemudian dikenang umat kristiani sedunia sebagai Paskah yang tahun ini akan jatuh pada hari Minggu, 27 Maret 2016.
Sumber : SuaraPembaruan.com