Siantar|BeritaPekerja.com – Hari ini Rabu (06/04/2016) tepatnya pukul 09.00 WIB, ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Pedagang Pasar Tradisional Pematangsiantar berkumpul di bawah jembatan Jalan Sutomo untuk melakukan aksi demo.
Berjumlah kurang lebih dua ribu orang, para pedagang ini bergerak dari Jalan Sutomo dengan berjalan kaki menuju Kantor DPRD Siantar untuk menyuarakan aspirasi mereka yang menolak kenaikan tarif retribusi sebesar 300 persen yang di lakukan oleh PD. Pasar Horas Jaya (PHJ).
Massa kemudian bergerak dengan melakukan long march menuju Kantor DPRD Kota Siantar untuk melakukan orasi dan menyampaikan aspirasi mereka kepada wakil rakyat agar segera menindaklanjuti kesewenang-wenangan PD. PHJ yang di nilai telah menindas masyarakat pedagang yang ada di Pasar Horas dan Dwikora.
Jalanan di sekitar Jalan Sutomo pun akhinya mengalami kemacetan parah, dikarenakan hampir ribuan pedagang ikut melakukan aksi demo sehingga membuat pihak kepolisian kewalahan mengatur jalannya arus lalu lintas yang di sebabkan adanya aksi masyarakat pedagang yang turun ke jalan.
Saat aksi long march berlangsung terlihat para pedagang membawa beberapa spanduk yang bertuliskan kritikan-kritikan terhadap pemerintah kota Siantar yang di nilai tidak berpihak kepada para pedagang, bahkan tampak juga sebuah keranda hitam yang di gotong oleh para pedagang yang bertuliskan “matinya pasar tradisional”.
Kemudian kru beritapekerja.com coba menanyakan kepada salah seorang pedagang apa maksud dari simbol keranda tersebut. Seorang pedagang pun menjelaskan maksudnya,”Ini sebagai simbol bahwa di Siantar pasar tradisional benar-benar sudah mati, karena pemerintah tidak pernah memperhatikan keberadaan kami disini”, tandasnya.
Penulis : Hanz