Jakarta|BeritaPekerja.com – Ratusan massa dari berbagai elemen seperti serikat buruh, mahasiswa, perempuan, dan sektor-sektor masyarakat lainnya hari ini melakukan aksi memperingati 18 tahun reformasi.
Aksi aliansi yang bernama Gema Demokrasi, selain memperingati 18 tahun jatuhnya Orde Baru, aksi juga menyarakan tentang ancaman demokrasi.
Menurut Ocid dari Konfedasi KASBI, kaum buruh juga memiliki kepentingan untuk memperingati tanggal kejatuhan Orde Baru. “Kebebasan berserikat dan berorganisasi bagi buruh, muncul usai jatuhnya Soeharto,” ungkapnya.
Sementara itu, menurut Monang dari GSPB, saat ini demokrasi dan kebebasan sedang terancam. Ia menyebutkan saat ini pemberangusan serikat buruh adalah hal yang kongkrit dialami oleh buruh.
“Selain pengusaha, aktor yang juga punya peran pemberangusan serikat adalah dengan menempatkan militer di area pabrik. Buruh dihadapkan oleh militer,” ujar buruh dari Bekasi itu.
Aksi yang dilakukan sejak pukul 11.00 WIB tersebut berakhir pada pukul 16.00 WIB di Istana Negara. Aksi juga mendapatkan pengawalan ketat dari kepolisian, bahkan Kapolda Metro Jaya juga nampak hadir di lokasi aksi, saat massa berada di Kantor Kementerian Pertahanan.
Sumber : KabarBuruh