BeritaPekerja.com I SIANTAR – Sahrum alias Alom (56) salah seorang pedagang burung di gedung IV, lantai II, vak II, Pasar Horas kembali mengalami kehilangan burung dari dalam kiosnya jenis love bird, Sabtu (25/06/2016) sekira pukul 11.30 wib.
Hal itu diketahuinya saat ia hendak membuka kiosnya dan ia terkejut melihat jumlah burung dalam sangkarnya sudah berkurang.
Ia juga melihat engsel kiosnya mengalami kerusakan, namun gemboknya dalam keadaan utuh.
Sebelumnya ia juga mengalami kehilangan burung jenis Love Bird pada pada tanggal 01 Juni 2016 sebanyak 35 ekor. Ia mengalami kerugian sebesar Rp 5.000.000,00.
“Dalam bulan ini saya telah mengalami kerugian senilai Rp8.500.000,00,” katanya.
Alom memberitahukan peristiwa tersebut kepada temannya sesama pedagang.
Agus BM Butarbutar,SE yang juga ketua pedagang menemani korban untuk melaporkan hal tersebut kepada pihak PD Pasar Horas dan Polsek Siantar Barat.
Tak lama pihak kepolisin turun melakukan olah TKP di Pasar Horas.
Saat dikonfirmasi Alom mengatakan,”saya hanya minta agar pelakunya segera ditemukan dan diproses secara hukum karena saya kehilangan burung dalam bulan ini sudah dua kali.
Hal ini membuat saya merasa tidak aman, padahal saya membayar kewajiban kepada pihak PD-PHJ,” ujarnya.
Agus BM Butarbutar selaku ketua pedagang saat dikonfirmasi mengatakan “sangat kami sayangkan aksi pencurian ini masih saja terus terjadi.
Padahal sebelumnya kami sudah melakukan kordinasi kepada PD-PHJ agar dapat melaksanakan penjagaan keamanan dengan baik.
Kemudian ke Mapolresta Pematangsiantar yang dihadiri Waka Polres Kompol Waimin, Namun kehilangan barang dari dalam kios hingga kini masih saja terjadi.
“Kejadian ini membuat kami menjadi khawatir berjualan di pasar ini, dan pihak yang bertanggung jawab seharusnya Dirut PD-PHJ, namun hingga kini hanya bungkam.
Kami juga berharap kepada pihak Kepolisian agar serius untuk menemukan pelakunya,” ujarnya.
Agus juga menambahkan,“ jika rasa aman berdagang di pasar horas ini tak kami dapatkan, maka kasus ini akan kami laporkan ke POLDASU sebab peristiwa ini sepertinya sudah menjadi hal lumrah di Pasar HORAS ini,” ujarnya mengakhiri.
Penulis : Petrus Fernando Sitopu