Karawang | BeritaPekerja.com – Federasi Serikat Buruh Kerakyatan (Serbuk), menjadi tuan rumah pendidikan bersama federasi anggota Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI). Pendidikan bertajuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah Hak Asasi Manusia. Pendidikan tersebut digelar di Karawang pada tanggal 26 sampai 27 Juli 2016.
Riki Hermawan, Ketua Umum Serbuk menjelaskan bahwa Ssrbuk dan KPBI bertekad menjadi serikat buruh pelopor kesadaran K3 bagi pengurus serikat buruh dan anggotanya di pabrik. “Ini, sebuah tema kampanye yang harus terus dilakukan, dengan harapan memberikan pemahaman dan kesadaran nyata tentang K3 di tempat kerja,” ujar Riki.
Selain itu, Riki juga memberikan gambaran tentanag buruknya manajemen K3 di tempat kerja, sebut saja kecelakaan kerja di sektor konstruksi yang menjadi penyumbang kematian terbesar dalam dunia kerja. “Segera, hal ini harus diantisipasi dengan serius agar tidak semakin banyak korban,” sambungnya.
Peserta dalam pendidikan ini datang dari berbagai federasi anggota KPBI antara lain SERBUK, FBLP, FBTPI, FPBI, FSP2KI dan PPMI-SPSI. Peserta datang dari berbagai kota antara lain Karawang, Bekasi, Jakarta, Yogyakarta dan Muara Enim-Sumatera Selatan.
Nurdin, salah seorang peserta dari FPBI Bekasi menjelaskan tentang berbagai kendala penegakan sistem manajemen K3 di perusahaan yang sangat buruk. Menurutnya, buruh selalu dalam kondisi yang dirugikan karena posisi tawarnya lemah sehingga mengalami kerugian berkali-kali. Misalnya saja upah rendah, kerja dengan jam kerja panjang, lembur tidak dibayar dan ketika kecelakaan kerja dapat dipastikan akan kehilangan pekerjaannya.
“Sungguh ini sangat ironis. Untuk itu, Serikat harus menjadi garda terdepan dalam perjuangan K3 di tempat kerja,” tegas Nurdin.
Sementara itu, Yulius anggota FSP2KI dari Muara Enim memberikan apresiasi atas pendidikan ini, sebab pendidikan K3 memang penting meskipun kurang diminati. “Tugas pengurus serikat buruh adalah memperkenalkan kepada anggota tentang mendesaknya agenda penerapan sistem manajemen K3 di tempat kerja,” tutur Yulius.
Dalam pendidikan kali ini, beberapa fasilitator yang hadir memberikan materi antara lain adalah Subono (Serbuk), Wiranta Yudha (LION), Dr. Anna Suraya (Dokter ahli K3), dan juga Matt Goodwin (Maritim Union of Australia / International Transport Workers’ Federation).
Ditempat terpisah, Ilhamsyah, Pimpinan Kolektif Nasional KPBI menjelaskan pentingnya K3, karena banyak kecelakaan yang merengut nyawa buruh. “KPBI dan federasi anggotanya, akan mempelopori gerakan sadar K3, dengan mendesak kepada pemerintah agar penegakan regulasi menjadi prioritas utama,” pungkasnya.
Sumber : KabarBuruh