KesehatanOpiniSiantar SimalungunSosial Masyarakat

Ini Dampak Negatif dan Bahaya SUTET Bagi Masyarakat

Simalungun | BeritaPekerja.com – Sudah sangat banyak sekali penelitian yang menyebutkan tinggal didekat Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) ‎dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan bagi masyarakat yang rumahnya memiliki jarak terlalu dekat dengan SUTET.

Seperti dikutip dari detik.com Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman menjelaskan, bahwa ada banyak bahaya yang bisa ditimbulkan bila rumah berada terlalu dekat dengan menara atau pun kabel SUTET, salah satunya ancaman tersengat listrik bertegangan tinggi, Jakarta, Jumat (04/09/2015).‎

Bahaya la‎in, sambung Jarman, adalah gangguan kesehatan organ dalam yang ditimbulkan dari radiasi gelombang elektromagnetik yang terpancar dari aliran listrik pada konduktor alias kabel dan menara SUTET.‎

“Ya itu tadi, kalau dia masuk ruang bebas, dia (masyarakat) kena medan elektro magnetik yang bahaya buat kesehatan,” tegas dia.‎‎

Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Munir Ahmad mengatakan, gangguan kesehatan yang dimaksud seperti kanker otak dan berbagai gangguan kesehatan lain.

“Kalau terpapar terus dan berlangsung dalam jangka waktu lama, gangguan kesehatannya bisa serius seperti kanker otak. Tapi kalau di luar batas itu, gangguan kesehatannya bisa dihindari makanya ditetapkan batas aman,” pungkas dia.

Terkait Pembangunan SUTET di Kecamatan Siantar, Simalungun

Sama halnya dengan masyarakat yang tinggal di Jalan Asahan Km 3,5 Kecamatan Siantar, Simalungun merasa ketakutan, sebab Tower SUTET milik PT. PLN yang berdiri di belakang rumahnya memiliki jarak yang sangat dekat.

Mulyadi (44) salah seorang warga yang tinggal tepat di samping tower SUTET menuturkan, bahwa proses awal pembangunan Tower SUTET tidak ada sosialisasi terlebih dahulu yang dilakukan oleh pihak PT. PLN maupun Pemerintah, dalam hal ini Pemkab Simalungun kepada masyarakat.

Baca Juga : Tak Percaya DPRD, Rakyat Ngadu Ke JPKP

“Awal pendirian SUTET ini, tidak ada sosialisasi yang dilakukan pihak PLN kepada kami masyarakat. Dulu ini juga sempat di demo oleh para Mahasiswa, bahkan Wakil Ketua DPRD Simalungun Ibu Rospita Sitorus pun juga pernah turun kesini, dan mengatakan untuk menunda proyek pengerjaan pembangunan SUTET,” ungkap Mulyadi.

Selanjutnya, Mulyadi juga menjelaskan sampai sekarang belum ada solusi yang tepat dari permasalahan tersebut, bahkan dari pihak DPRD Simalungun sebagai wakil rakyat juga tidak pernah lagi datang kesini untuk membela kami.

Baca Juga : Ketua DPRD Provinsi Sumut Tinjau Langsung Tower SUTET Yang Di Protes Warga Kecamatan Siantar

“Seperti yang orang abang lihat kemarin lah, pas Ketua DPRD Sumut datang kesini untuk melihat lokasi SUTET, tapi gak ada kan kita lihat Ketua DPRD Simalungun ataupun Wakilnya yang kemarin pernah datang kesini,” tandasnya.

Kekecewaan masyarakat yang tinggal di lokasi pembangunan SUTET kepada DPRD Simalungun menimbulkan tanda tanya besar, sebab mereka yang katanya wakil rakyat tidak menunjukkan fungsi dan peranannya yang melakukan pembelaan terhadap rakyatnya.

Baca Juga : John MT Saragih Ketua Komisi I DPRD Simalungun: Apa Disitu Kau Rupanya?

Seperti yang sudah dituliskan juga sebelumnya oleh wartawan beritapekerja.com saat hendak melakukan konfirmasi terhadap John MT Saragih selaku Ketua Komisi I DPRD Simalungun, namun tidak juga mendapatkan jawaban yang jelas. Hal tersebut sungguh sangat disayangkan dimana wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat dan juga merupakan tempat untuk rakyat mengadu, namun tidak direspon oleh wakil rakyatnya

Penulis : Hanz

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button