Siantar | BeritaPekerja.com – Tindakan main hakim sendiri yang dilakukan oleh warga dan pencatutan nama salah satu oknum polisi bermarga Simbolon yang diduga ikut melakukan provokasi terhadap warga sekitar, hingga berujung pada tewasnya seorang pria bernama Chandra Sianturi yang di duga akan melakukan aksi pencurian di Gang Cantik Manis, Jalan Melanthon Siregar, Pematangsiantar pada Senin (20/03/2017) sekitar pukul 01.00 WIB masih menyisahkan banyak kejanggalan.
Chandra Sianturi, pria yang tinggal di Nagori Silinduk, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun tewas mengenaskan akibat amukan massa yang berjumlah kurang lebih 150 Orang, pada saat peristiwa tersebut berlangsung.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, pada Kamis (23/03/2017) sekitar pukul 15.30 WIB wartawan BeritaPekerja.com kemudian meminta keterangan resmi dari Kapolsek Siantar Marihat AKP Ruslan terkait tindakan brutal yang menyebabkan tewasnya seorang pria bernama Chandra Sianturi yang diduga melakukan tindakan pencurian.
Ditemui diruangannya, Ruslan kemudian menjelaskan bahwa peristiwa tersebut bermula pada saat adanya warga yang melihat pelaku (Chandra) yang hendak melakukan aksi pencurian, lalu ditangkap dan kemudian dihajar oleh warga sekitar.
Saat ditanyakan, Siapakah warga yang pertama sekali melapor dan menghubungi pihak kepolisian saat terjadinya peristiwa tersebut? Ruslan enggan memberikan komentar lebih lanjut, sebab saat ini masih dilakukan penyelidikan.
Selanjutnya Wartawan pun coba menanyakan, Siapa sajakah personil yang turun langsung ke lokasi kejadian untuk mengamankan Pria tersebut (Chandra) yang diduga hendak melakukan pencurian?
Ruslan pun menuturkan bahwa personil yang turun adalah anggota dari Polsek Siantar Marihat dan juga Polres Pematangsiantar, “Kebetulan pada saat itu, ada beberapa anggota personil yang turun dari Polsek Siantar Marihat dan dibantu juga dari Polres Pematangsiantar dalam upaya pengamanan terhadap Chandra,” ujarnya.
Mengenai adanya pencatutan nama seorang oknum Polisi bermarga Simbolon yang diduga melakukan provokasi terhadap warga usai menangkap Chandra di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Ruslan belum dapat memberikan keterangan lebih jauh mengenai orang tersebut, dan saat ini sedang dilakukan penyelidikan untuk mencari tahu informasi lebih lanjut.
“Kita saat ini sedang melakukan penyelidikan, dan belum mendapatkan informasi mengenai orang yang bermarga Simbolon itu, tapi kita akan tetap melakukan pengembangan untuk menyelesaikan kasus ini,” tutur Kapolsek Siantar Marihat tersebut.
Terkait langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan oleh Pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini? Ruslan menyarankan kepada wartawan untuk mempertanyakan langsung kepada Humas Polres Pematangsiantar yang bermarga Barus.
“Kalau untuk langkah-langkah selanjutnya, silahkanlah tanyakan saja kepada Humas Polres Pematangsiantar, Pak Barus, sebab semua informasi biar pihak Polres saja yang memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kasus ini,” ujarnya.
Ditempat terpisah, wartawan BeritaPekerja.com pun selanjutnya melakukan penelusuran lebih lanjut ke lokasi tempat terjadinya tindakan main hakim sendiri yang dilakukan oleh warga sekitar, dan coba menanyakan kepada seorang wanita paru bayah yaitu boru Panjaitan yang rumahnya tepat berada di depan lokasi kejadian tersebut.
Sesuai pernyataan boru Panjaitan, Ia membenarkan bahwa peristiwa tersebut memang terjadi tepat di depan rumahnya, dan sempat melihat orang (Chandra) yang di duga hendak mencuri pada saat di introgasi oleh warga, bahkan Ia juga sempat melihat oknum Polisi bermarga Simbolon itu.
“Iya bang, kejadiannya tepat di depan rumah kami, awalnya itulah bang, warga sudah mengintai si orang itu (Chandra) sebelumnya, yang dari tadi lalu lalang disekitaran sini, dan yang menangkapnya pun Marga Simbolon itu, habis itu ditinggalkannya di depan rumah kami ini, udah ramelah warga berkumpul di sekitaran sini (sambil menunjuk tempat kejadian), terus dibilangnya sama warga yang berkumpul, ‘kalian uruslah dulu ini yah (menirukan kata-kata marga Simbolon)’ seperti itulah yang ku dengar bang, habis itu langsung pergi dia entah kemana,” ungkapnya.
Saat ditanyakan siapakah warga yang menghubungi pihak Kepolisian sewaktu peristiwa tersebut berlangsung?
Boru Panjaitan tersebut kemudian mengatakan bahwa pada saat itu, ia sempat mendengar bahwa Lurah yang menghubungi Polisi makanya Polisi langsung datang.
“Habis dipukulin itu Dia (Chandra), baru dihubungilah Polisi sama Lurah bang, terus datanglah Bapak-bapak Polisi ke sini, kemudian langsung dinaikkanlah ke mobil Pick Up dan dibawak lah Dia,” ujar boru Panjaitan.
Melihat informasi yang beredar serta banyaknya kejanggalan yang ditemukan dilapangan yang menyebabkan tewasnya Chandra Sianturi akibat amukan massa di Gang Cantik Manis, Jalan Melanthon Siregar. Hal ini tentunya menjadi tugas penting bagi Pihak Kepolisian agar dapat bekerja secara Profesional dalam menyelesaikan kasus tindakan main hakim sendiri yang dilakukan oleh warga hingga berujung pada hilangnya nyawa seseorang.
Penulis : Hanz