BeritaPekerja.com | Jakarta – Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi) turut meramaikan aksi May Day di Patung Kuda. Namun ada berbeda dari aksi Kasbi ini, mereka membawa miniatur bumi serta gurita.
Pantauan detikcom di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2017), sekitar pukul 12.45 WIB, massa yang tergabung dalam Konfederasi Kasbi mulai berbaris datang ke patung kuda. Mereka berbaris rapih mulai dari pasukan merah, serta massa yang membawa miniatur.
Sekertaris Jenderal (Sekjen) Kasbi, Sunarno mengatakan aksi May Day ini mereka kemas dalam bentuk karnaval. Sedangkan miniatur bumi dan gurita mempunyai arti sebagai simbol kapitalis.
“Ya hari ini konfederasi Kasbi ikut aksi May Day ke jalan, menuntut untuk memenuhi hak kami sebagai kaum buruh, kami datang dengan karnaval dan bakti sosial, kami menyimpulkan bumi dan gurita buto ijo ini sebagai simbol kapitalis, sumber daya alam Indonesia dikuasai asing, dan kami diabaikan,” kata Sunarno saat ditemui.
Sunarno juga mengatakan Kasbi menuntun hak yang sama dengan konfederasi lainnya. Mereka menuntut ‘Hosjatum’ yaitu hapus outsourcing dan magang, jaminan sosial/kesehatan gratis untuk rakyat Indonesia dan tolak upah murah.
“Kita fokus pada penolakan Hosjatum, selain itu kita juga menyoroti bobroknya industrial, dimana sistem pemagangam ini adalah perbudakan di zaman modern, ini dimanfaatkan perusahaan yang alasannya magang tapi dia bekerja,” ujarnya.
“Kita berharap kepada pemerintah agar segera merespon kebijakan pro pada nasib kaum buruh, bukan melindungi perusahaan,” sambungnya.
Walaupun jalan menuju istana ditutup dengan pagar kawat berduri. Sunarno mengaku tetap akan berupaya agar bisa sampai ke depan istana. Menurutnya, istana adalah simbol kekuasaan negara.
“Ya, kami akan berupaya untuk bisa sampai di depan istana, kita akan berkoordinasi pada semuanya, tetap berupaya. Meskipun presiden dan wakil presiden nggak ada, tapi kita ingin menyampaikan di depan istana sebagai simbol kekuasaan negara,” tutupnya.
(imk/imk)
Sumber: detikcom