BeritaPekerja.com | Siantar – Dalam rangka peringatan hari raya Tri Suci Waisak 2561 BE /2017. DPD Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Pematangsiantar menggelar kegiatan peringatan Dharmasanti Waisak, pada Minggu, (28/05/2017), bertempat di Aula Maha Vihara Vidya Maitreya, Jl. Ade Irma Suryani Nst. Kec Siantar- Barat.
Ketua DPD Walubi Pematangsiantar, Susanto mengatakan,” Dharmasanti Waisak adalah malam kesenian bernuansa Tari merupakan ciri khas keagamaan, intinya memperingati: Kelahiran Sidharta Gautama, Sidharta Gautama Mencapai Penerangan dan wafatnya Sidharta Gautama, tiga hal penting ini yang akan kita laksanakan.
Adapun tujuan acara ini adalah untuk memupuk toleransi antar umat beragama, dan toleransi beragama ini harus tetap terus terjalin dengan baik” ucap Susanto
Lanjut Susanto,”melalui acara Dharmasanti Waisak ini, saya menghimbau kepada umat Buddha, agar dalam bulan suci Ramadhan ini, marilah kita sama-sama menghargai umat muslim yang sedang melaksanakan ibadah puasa, itu saja yang saya tekankan, dan menjaga toleransi antar umat beragama di kota Pematangsiantar ini agar tetap menjadi kota nomor satu yang paling toleran di Indonesia. Sebaiknya tetap saling menjaga satu dengan yang lainnya dalam menjaga keberagaman dalam NKRI, ” tambah Susanto.
DPD Walubi Sumatera Utara (Sumut) yang diwakili oleh Sekjend, Sutjipto mengharapkan kiranyaa agar Pemerintah Kota Pematangsiantar memberi dukungan dan bimbingan kepada DPD Walubi Pematangsiantar baik secara moril maupun materil. “Ada tiga hal yang perlu dilakukan umat Buddha, yaitu; 1. Jangan Berbuat Jahat, 2. Perbanyak Kebaikan 3. Sucikan Hati dan Pikiran,” ucap Sutjipto
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dilanjutkan dengan tarian dari daerah Simalungun “Tortor Sombah” yang dibawakan oleh Perguruan Sultan Agung. Selain tarian daerah juga nyanyian vocal solo dan tarian tangan seribu dan juga diisi dengan “Dancer Oxigen” dari Medan.
Kemudian menyalakan lilin sekaligus memanjatkan doa oleh Sangha Biksuni Cong Cen, dan Biksuni Cin San sebagai tanda acara dibuka.
Walikota Pematangsiantar yang diwakili oleh Staf Ahli Pemerintahan, Pardamean Silaen, dalam sambutannya mengatakan,” bahwa kota Pematangsiantar merupakan kota yang paling toleran di Indonesia, untuk itu mari kita menghargai keberagaman di kota ini,” ujar Pardamean
Dalam acara tersebut turut hadir Depag (Departemen Agama) kota Pematangsiantar, Polresta Pematangsiantar, dan undangan lainnya.
Acara ditutup dengan doa oleh Sangha Biksuni Cong Cen, dan Biksuni Cin San.
Penulis : Tim