BeritaPekerja.com | SIANTAR – Ratusan kios pasar horas di segel oleh pihak Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PDPHJ) Pematangsiantar Rabu (14/06/17). Segel tersebut bertuliskan “DISEGEL /DILAK KARENA TIDAK MEMBAYAR KONTRIBUSI BULANAN SESUAI DENGAN PERATURAN DIREKSI N0.2 TAHUN 2015, Psl 14 PD.PASAR HORAS JAYA PEMATANGSIANTAR.”
Menurut pengakuan para pedagang pasar horas kepada media ini bahwa mereka mengetahui kios mereka di segel saat pedagang hendak membuka kios.
“Kami taunya kios ini disegel pada saat tadi pagi ketika kami hendak buka kios ini bang, mungkin mereka melakukan penyegelan ini tadi malam,”ujar para pedagang.
Amatan media ini di lokasi Pasar Horas, para pedagang melakukan aksi pembongkaran segel yang menempel di kios-kios yang mereka tempati dan mengumpulkanya ke dalam karung. Selanjutnya mereka membawa karung tersebut ke kantor Balai Kota untuk diserahkan ke Walikota Pematangsiantar.
Sementara Binton Siagian selaku Kasubbag Humas PD- PHJ saat ditemui di kantornya mengatakan,” kami melakukan penyegelan ini karena para pedagang tidak membayar uang kontribusi/retribusi lebih dari enam bulan, ditambah lagi adanya Peraturan Direksi No. 2 Tahun 2015, ” terang Binton.
Saat ditanya tindakan apa yang akan dilakukan pihak PDPHJ dengan adanya pembokaran segel tersebut. Binton mengatakan,” kami akan kordinasi dulu dengan kuasa hukum kami apa langkah yang akan kami lakukan,” ujar Binton
Sementara sekretaris eksekutif Jaringan Advokasi Pasar Tradisional (JAPTRA) Agus BM Butarbutar saat diminta tangapannya melalui telefon terkait hal tersebut mengatakan” tindakan yang dilakukan pihak PDPHJ adalah bentuk arogansi. Sebab tindakan tersebut tidak lmengakomodir aspirasi pedagang. Karena sebelumnya ada kesepakatan pedagang dengan DPRD agar pembayaran kenaikan tarif kontribusi pasar ditunda sementara, menunggu jawaban Walikota Pematangsiantar,” ujar Agus.
“Seharusnya Walikota memberi solusi secara cepat, persuasif dan kooperatif demi perbaikan nasib para pedagang dan pasar horas yang mana jika kita ketahui kondisi Pasar Horas kini kian hari kian kumuh karena managemennya kurang profesional,”katanya.
Lebih lanjut Agus mengatakan,” para pedagang juga sangat menginginkan adanya perbaikan infrastruktur dan fasilitas pasar agar persoalan ini tidak berkepanjangan” tegas Agus mengakhiri.
Penulis : Thony