BeritaPekerja.Com | Medan – “Setetes pun tak sempat aku menyusui dari ibu ku” kata ini diungkapkan Lambok Silalahi (14) seorang remaja, warga Medan Tuntungan, Pancurbatu, Sumatera Utara. Lambok terlahir di Berastagi, namun ia tak sempat mengenal ibunya karena saat melahirkan ibunya meninggal dunia karena mengalami pendarahan saat melahirkannyanya.
Setelah ibunya meninggal dunia ayahnya menikah lagi, lalu saat berusia 6 tahun ia dibawa oleh neneknya ke Jakarta. Disanalah Lambok memulai sekolahnya, namun Lambok hanya sempat menjalani pendidikan sampai kelas I SMP. Hal itu di sebabkan karena neneknya jatuh sakit, akhirnya Lambok bersama neneknya harus kembali ke Medan.
Setelah kembali ke Medan Lambok tidak lagi bersekolah, kini ia bekerja memelihara ternak babi milik tantenya, untuk mencari sisa- sisa makanan dari rumah makan dan pinggiran pasar. Hal itu ia kerjakan untuk memelihara dan memberi makan 3 ekor induk babi milik tantenya.
Lambok mengerjakan pekerjaan itu dari jam 05.00 pagi hingga jam 10.00 pagi dan dilanjutkan jam 13.00 siang hingga jam 17.00 sore dan jam 18.00 ternaknya sudah harus diberi makan.
Hal tersebut diceritakan lambok kepada media ini pada Minggu, (10/09/2017), sekitar pukul 15.00 WIB, saat bertemu dan berbincang dengan Lambok di Jalan Setia Budi, disebuah bengkel tambal ban saat ban kenderaan roda tiga pengangkut makanan ternaknya bocor.
Di akhir obrolan Lambok mengatakan ia bercita-cita ingin menjadi seorang pendeta. “Olohian do au sikkola, naeng ma nian haduan au boi gabe pandita” (aku kepingin lagi sekolah, agar kelak aku bisa menjadi seorang pendeta),” ujar Lambok berharap.
Penulis : Ags