BeritaPekerja.com | Jakarta – Rani Tiara (31), tidak dapat menahan tangis karena suaminya Aris Wahyudi yang kini ditahan atas kasus situs nikahsirri.com. Rani meminta agar suaminya dibebaskan.
“Saya sebagai istri, saya memohon maaf atas perbuatan suami saya yang nggak pernah berniat untuk membuat…,” suara Rani tertahan ketika berbincang dengan wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (12/10/2017).
Menurutnya, sang suami, tidak berniat melelang perawan, apalagi untuk tujuan mengeksploitasi anak. Situs itu semata-mata dibuat sebagai biro jodoh.
Karena nikahsirri.com itu dibuat suami hanya sebagai biro jodoh saja, tidak ada niatan sampai dituduh untuk eksploitasi anak dan perempuan. Nikahsirri.com tersebut usianya cuma 4 hari, setelah itu hukumannya sangat berat,” kata Rani dengan suara tangisan yang semakin kencang.
Rani meminta maaf atas perbuatan suaminya itu. Ia pun meminta ampunan agar suaminya bisa dibebaskan dari segala tuduhan.
“Saya memohon maaf pada semua masyarakat Indonesia, kepada Bapak Kapolri, kepada Bapak Presiden Joko Widodo untuk meringankan suami saya, karena kalau suami saya ditahan, saya nggak tahu makan anak saya,” tuturnya.
Tak Berpenghasilan
Setelah suaminya ditahan polisi, Rani harus menanggung beban hidup seorang diri. Selama ini, suamilah yang menjadi tulang punggung dirinya dan tiga anaknya yang berusia 8 tahun, 7 tahun, dan 2 tahun.
“Saya hanya seorang istri yang urus anak dan rumah tangga saja dan nggak punya penghasilan, hanya suami saya yang menghasilkan untuk kehidupan sehari-hari,” keluhnya.
Untuk makan sehari-hari, saat ini Rani bergantung pada belas kasih orang lain. Rani juga terpaksa meminjam uang untuk menyambung hidupnya dan ketiga anak-anaknya.
“(Untuk makan) kadang saya dari belas kasihan saudara, sebagian dan pinjem. Saya juga bingung nggak tahu harus dari mana lagi, berat banget buat saya dan si kecil semuanya,” kata Ranu sambul terisak.
Di-bully Tetangga
Tidak hanya harus menanggung biaya keluarga seorang diri, Rani juga harus hidup di tengah-tengah masyarakat yang menghukumnya dengan sanksi sosial. Rani dikucilkan oleh tetangganya.
“Respons warga saya dikucilkan karena suami saya. Setelah suami ditahan, saya jarang keluar karena saya di-bully, sama media di-bully, sama warga di-bully,” katanya.
Karena malu, Rani pun akhirnya pindah ke rumah orangtuanya yang juga masih di kawasan Bekasi. “Sekarang tinggal sama mama di Bekasi,” tuturnya.
Pagi tadi, Rani sempat menjenguk suaminya di tahanan. Sang suami memintanya untuk tetap kuat menghadapi segala cobaan.
“Pagi-pagi ketemu (dengan Aris), kondisinya baik. Katanya harus tetap kuat demi anak-anak,” pungkasnya. (mei/jbr)
Sumber:detiknews.com