KesehatanNewsSiantar Simalungun

Testimoni Peserta, Kesman Silalahi : Berkat Program JKN Saya dan Keluarga Terselamatkan

Berita Pekerja.com | Siantar –  Mahalnya biaya perobatan di rumah sakit sempat membuat bapak Kesman Silalahi dan keluarga putus asa. Setelah menderita penyakit berupa benjolan di sekitar kuping dan selangkangan mengakibatkan bapak Kesman Silalahi harus menjalani operasi untuk menghilangkan benjolan tersebut. Namun penghasilan yang tidak tetap, menipiskan harapan mereka untuk dapat memperoleh perawatan hingga sembuh.

Akan tetapi, harapan untuk sembuh dapat di peroleh berkat keluarga Kesman Silalahi didaftarkan sebagai peserta JKN-KIS yang iurannya dibayarkan oleh Pemerintah     (PBI-APBN). Informasi yang diperoleh dari beberapa kerabat terdekatnya, warga Jalan Damar Laut Kota Pematangsiantar ini akhirnya dapat memperoleh manfaat pelayanan Kesehatan.

Awalnya muncul rasa pesimis akan mendapat layanan kesehatan yang kurang memuaskan dari rumah sakit. Menurutnya akan ada perbedaan layanan yang diberikan antara pasien JKN dan Pasien Umum. Tapi setelah menggunakan kartu BPJS Kesehatan untuk menjalani operasi tersebut, Bapak Kesman Silalahi merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Menurutnya, dengan memahami prosedur dan tidak segan bertanya kepada Petugas BPJS Kesehatan, maka manfaat yang diperoleh juga akan optimal.

“Pertama sempat takut akan ditelantarkan karena peserta JKN-KIS (PBI-APBN). Namun rasa takut tersebut ternyata tidak terjadi, saya dilayani dengan baik. Semua perawat dan petugas di rumah sakit ramah. Kini, sebagai peserta JKN tidak lagi dipusingkan dengan biaya pengobatan yang harus dikeluarkannya.

“Saya bersyukur sekali dengan adanya Program JKN ini. Jika saya bukan peserta JKN mungkin uang saya sudah habis karena saya juga harus membiayai dua anak saya yang sedang kuliah.Kami benar-benar terselamatkan” ujar Kesman Silalahi kepada Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pematangsiantar, Rasinta Ria Ginting didampingi  Kepala Unit Hukum, Komunikasi Publik dan Kepatuhan Hendra Apriadi Lubis,SH serta Staf humas Arnold Humisar Simatupang

Bapak Kesman Silalahi, juga mengajak masyarakat yang belum mendaftarkan dirinya serta keluarga sebagai Peserta JKN-KIS untuk segera mendaftarkan dirinya, karena banyak manfaat yang akan didapatkan oleh peserta JKN-KIS jika menderita suatu penyakit yaitu adalah pelayanan kesehatan yang berkualitas.

 

Testimoni Provider, Jika Mau Eksis, Rumah Sakit Wajib Terus Berbenah

dr. Waldy Saragih, Direktur RS Horas Insani, Salah Satu RS Yang Bergabung Menjadi Provider BPJS Pematangsiantar (Foto : Arnold)
dr. Waldy Saragih, Direktur RS Horas Insani, salah satu RS yang bergabung menjadi provider BPJS Pematangsiantar. Foto: (Arnold)

Tak terasa BPJS Kesehatan telah memasuki tahun ketiga dalam pengelolaan program jaminan sosial kesehatan di Indonesia. Berbagai pihak, dari fasilitas kesehatan dan tenaga medis turut berperan penting menyukseskan jalannya program tersebut.

Seperti yang dilakukan RS Horas Insani sebagai salah satu rumah sakit swasta terbesar di kota Pematangsiantar yang bergabung menjadi provider BPJS Kesehatan mulai tanggal 1 Februari 2015 lalu.

Ditemui di kantornya Jalan Medan, km.2,5 Pematangsiantar, Direktur RS Horas Insani dr.Waldy Saragih berbagi cerita terkait pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di rumah sakit yang dipimpinnya kepada Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pematangsiantar Rasinta Ria Ginting didampingi Kepala Unit Hukum, Komunikasi Publik dan Kepatuhan Hendra  Apriadi Lubis serta Staf Humas Dwi MahlizaUlfa.

“RS Horas Insani bergabung di tahun kedua program JKN, sepanjang tahun pertama digulirkannya program JKN, kami melakukan pemantauan dan coba menjajaki prosedurnya sampai akhirnya memutuskan untuk bergabung di Februari 2015. Selain karena didorong rasa tanggung-jawab kami dalam hal pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.Pertimbangan lainnya ialah karena saat itu RS Provider BPJS Kesehatan di kota Pematangsiantar masih cukup minim, sementara jumlah peserta JKN terus meningkat,”ujarnya.

Di tahun 2015 total pasien rawat inap dan rawat jalan di RS Horas Insani sebanyak 6.936 orang. Dari jumlah tersebut pasien JKN mencapai 6.300 orang atau sebesar 91% dari total pasien. Ditanya terkait untung rugi yang dialami rumah sakit sejak bermitra dengan BPJS Kesehatan, dr.Waldy Saragih mengatakan dari sisi jumlah kunjungan pasien, komposisi terbesar merupakan peserta JKN.

Hal tersebut dapat menjadi bukti bahwa pertumbuhan rumah sakit dikarenakan tingginya angka kunjungan dari peserta JKN.

“Jujur di awal kerjasama,  suasananya agak semrawut. Namun kini pelaksanaannya sudah relatif lancar. Perhatian utama kami ialah menurunkan jumlah keluhan dan melayani sebaik mungkin tanpa membeda-bedakan jenis pasien. Untuk itu kami senantiasa berbenah diri. Mulai dari peningkatan mutu SDM, pembenahan system antrian dan hingga kini masih terus membenahi pengelolaan biaya operasional.

Sekarang sudah banyak yang menjadi provider BPJS Kesehatan, kalau nggak rajin berbenah bisa-bisa tergerus zaman.” tambahnya.

Begitupun, ia tetap menyampaikan harapannya terkait pelaksanaan Program JKN. Ia berharap kedepannya pemerintah akan melakukan penyesuaian tarif pelayanan kesehatan di rumah sakit, khususnya rumah sakit swasta. Sehingga rumah sakit bisa terus bertumbuh dan mampu meningkatkan mutu layanan.

 

Editor : Redaksi

 

 

 

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button