BeritaPekerja.com – Presiden Joko Widodo berharap agar setiap lapisan masyarakat turut mempromosikan gelaran Asian Games 2018 yang diadakan di Jakarta dan Palembang. Untuk mendukung promosi tersebut, Presiden Joko Widodo pun mengundang selebritis, atlet berprestasi, dan pegiat media sosial ke Istana Presiden, Selasa (5/6/2018). Dalam acara tertutup tersebut, pembawa acara meminta beberapa orang maju agar bisa berinteraksi dengan Presiden secara langsung.
Dari antara yang maju usai dipanggil pembawa acara tesebut, ternyata ada satu sosok yang mengagetkan Presiden Jokowi. Sosok itu adalah seorang pemuda yang bernama Ariyanto. Kali ini, penampilan Ariyanto, panggilan akrabnya Bona, sungguh berbeda 180 derajat. Ia memakai kemeja putih seperti yang biasa dikenakan Presiden Jokowi, meski agak kebesaran.
Rambutnya bermodel “belah pinggir” tampak klimis. Setelah Bona berdiri di depan, pembawa acara bertanya kepada dia, “Bona mau meminta apa kepada Pak Presiden?” Bona menjawab, “Mau salaman dan peluk. ” Saat maju, Bona tidak terlebih dahulu bersalaman dengan Presiden Jokowi.
Jawaban Bona sontak membuat seluruh tamu dan undangan tertawa. Termasuk Presiden Jokowi yang berada persis di sebelahnya. Pembawa acara kemudian berkata, “Ya sudah, salaman saja, ya. Enggak boleh peluk.”
Namun, tidak disangka, Presiden Jokowi langsung mendekati Bona dan merangkulnya. Senyum lebar menghiasi wajah Bona seiring tepuk tangan meriah dari para undangan. Terakhir, Presiden Jokowi memberikan jaket hitam berlogo Asian Games 2018. Tepuk tangan kembali membahana di ruangan.
Beberapa waktu lalu, pemuda ini mendadak terkenal di medsos. Di mana saat itu, Presiden Jokowi beserta rombongan sedang touring menggunakan motor Chopper Royal Enfield 350 di Sukabumi, Jawa Barat, pada 8 April 2018 lalu.
Dengan bertelanjang dada, nyeker, dan hanya memakai celana pendek biru dan topi, Ariyanto nekat mengejar Presiden Jokowi dan menyentuhnya. Momen itu pun terekam kamera fotografer dan beredar di media sosial. Fotonya langsung viral.
Ariyanto saat bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Presiden, Selasa (5/6/2018) kemarin.
Ariyanto saat bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Presiden, Selasa (5/6/2018) kemarin.
Tidak Takut
Saat bertelanjang dada mengejar Presiden Joko Widodo yang mengendarai sepeda motor chopper di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (8/4/2018) lalu, Arianto (Bona) hanya ingin memegang tangan sang kepala negara.
Peristiwa pengejaran itu ternyata diabadikan fotografer media massa nasional dan dua hari kemudian foto pemuda asal Kampung Nagrok, Desa Citarik, itu ramai diperbincangkan pengguna media sosial.
Kepada BBC Indonesia, Arianto memaparkan yang ada di benaknya saat berlari mengejar Jokowi, tanpa menghiraukan Pasukan Pengamanan Presiden. “Saya tidak takut. Saya juga tidak kepikiran akan seperti ini, saat itu biasa saja,” ujarnya, Selasa (10/04).
Insiden itu bermula ketika Arianto, yang biasa disapa dengan julukan Bona, tengah beristirahat makan siang di rumah kakaknya, Marni (39), di Kampung Ciawun.
Arianto tahu Presiden Jokowi sedang plesir ke Sukabumi dan akan melalui jalan desa kelahirannya. Sebagian besar warga desa pun sudah berjejer di pinggir jalan untuk menyaksikan kedatangan Jokowi. Arianto malah memilih makan sembari duduk bermalas-malasan, bercelana pendek, mengenakan topi, tanpa sehelai benang pun menutup badan kurusnya.
Akan tetapi, ketika sirene rombongan kepresidenan terdengar semakin kencang, Arianto refleks berlari dari rumah Marni yang berdiri lebih rendah daripada permukaan jalan.Arianto tak lancar mendeskripsikan peristiwa itu. Ia berbicara terbata-bata. Pemuda itu terlihat seperti seorang pemalu.
Marni justru terdengar berapi-api. Ia berkata, sejak awal melarang adiknya mendekat ke Jokowi, apalagi dengan bertelanjang dada. “Saya bilang, ‘kamu harus sopan’. Dia jawab, ‘tidak sempat pakai baju, nanti Jokowi keburu lewat’,” kata Marni.
Marni sempat meminta Arianto mengurungkan niat mengejar Jokowi. Namun ia tak dapat membendung keinginan adiknya.| BBC INDONESIA
Yang terjadi berikutnya di luar perkiraan keduanya. Dalam potret karya fotografer kantor berita Antara, Puspa Perwitasari, Jokowi terlihat tersenyum lebar saat dikejar Arianto.
“Saya sempat menyentuh tangannya,” kata Arianto. Di sisi lain, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, serta sejumlah personel Paspampres yang berkendara di belakang Jokowi, tampak panik.
Kilas Balik
Selasa (1/4/2018) lalu, sekitar pukul 14.00 WIB, dua orang yang mengaku berasal dari Kota Sukabumi bertamu ke rumah Marni, mencari Arianto.
Menurut Marni, dua orang itu berencana menjemput Arianto atas perintah ‘orang Istana Negara’. Arianto tak langsung mengiyakan ajakan itu. Ia meminta izin dari ibunya, Khotimah, yang tinggal sekitar dua kilometer dari Ciawun. “Orang tua kami takut Ari diculik. Tapi dua orang itu bilang cuma ingin ajak Ari jalan-jalan ke Jakarta sehari,” ujar Marni.

Arianto pun akhirnya berangkat ke Jakarta, menumpang mobil yang dibawa tamunya. Syarat yang diajukan Khotimah, Deni, suami Marni, harus ikut menemani Arianto.
Sepanjang perjalanan menuju Jakarta, Arianto tak tahu pasti apakah ia memang akan dipertemukan dengan Jokowi. “Belum tentu bertemu,” ujarnya singkat. Ia selalu berbicara dalam kalimat pendek. Baik Arianto maupun Deni, kakak iparnya, juga tak tahu di mana mereka akan diinapkan. “Lihat saja besok, jadi atau tidak,” kata Arianto.
Khotimah berharap nasib Arianto berubah setelah anaknya mendadak populer karena mengejar Jokowi.|BBC INDONESIA
Lantas, apa yang diharapkan Arianto dari rentetan peristiwa yang mengantarkannya berpergian sejauh 140 kilometer dari kampungnya? “Saya ingin minta kerja di kampung. Saya sebenarnya juga ingin buka usaha,” kata dia.
Pendidikan terakhir Arianto adalah sekolah menengah atas. Khotimah berkata, anak kelimanya itu tak dapat melanjutkan pendidikan karena kondisi ekonomi keluarga mereka.
Khotimah tak bekerja, sedangkan suaminya bekerja serabutan sebagai kuli bangunan. Tempat tinggal mereka berada di gang selebar satu meter. “Selama ini Arianto bantu-bantu di tempat kakaknya, mereka sedang membangun rumah. Saya senang dia terkenal. Mudah-mudahan dia dapat pekerjaan,” ujar Khotimah.
Baca Sumber: tribun-medan.com