NewsPeristiwa

Cari Posisi KM Sinar Bangun, Panglima TNI Datangkan Alat Canggih TNI AL, Mampu Menyelam 600 Meter

BeritaPekerja.com | Simalungun  – Rombongan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian tiba di dermaga Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Kamis (21/6/2018) sekitar pukul 12.30 wib.

Turut dalam rombongan Panglima dan Kapolri, KSAL, Dirjen Hubdat Kemenhub RI Budi Setiyadi, Kepala Basarnas RI Marsdya M Syaugi, dan Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw.

Dilansir dari tribun-medan.com, setiba di dermaga rombongan di sambut oleh Bupati Simalungun JR Saragih dan beberapa unsur pimpinan daerah Kabupaten Simalungun.

Selanjutnya rombongan Panglima dan Kapolri berjala menuju posko SAR gabungan untuk mengikuti rapat koordinasi terkait tenggelamnya KM Sinar Bangun. Rapat didahului dengan paparan dari Kepala Kantor SAR Medan Budiawan.

Usai rapat rombongan Panglima TNI dan Kapolri meninjau lokasi posko, personil, dan peralatan yang ada di dermaga Pelabuhan Tigaras.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, yang ditemui usai rapat mengatakan, tim gabungan SAR akan mencari letak pasti fisik kapal KM Sinar Bangun yang karam di dasar danau, sebab upaya pencarian yang dilakukan sebelumnya hanya yang berada di atas permukaan danau.

Untuk itu, pihaknya bakal mendatangkan peralatan TNI AL yang mampu mendeteksi sampai 600 meter ke Tigaras dan diberangkatkan dari Jakarta pada sore ini.

“Ketika kita bisa menentukan dimana letak kapal itu, kita akan langsung menentukan teknik mengambil korban. Entah dengan menggunakan jangkar atau dengan teknik-teknik yang lain. Yang jelas, apabila kapal tersebut karam di kedalaman lebih 50 meter, kita tidak bisa mengandalkan penyelam, karena penyelam hanya mampu menyelam sampai kedalaman 50 meter,” kata Hadi.

Hadi mengungkapkan ada dua unit utama yang bekerja dalam upaya pencarian korban hilang KM Sinar Bangun. Pertama, pihak kepolisian sebagai leading sector yang bekerja menghimpun data jumlah korban sesungguhnya. “Sehingga tidak terjadi simpang siur, karena permasalahannya adalah kapal ini tidak dilengkapi dengan manifes,” ujar Hadi.

Unit kedua adalah Basarnas yang bertugas memimpin tim gabungan melakukan pencarian.

Hadi menambahkan, operasi pencarian korban ini akan berlangsung 24 jam nonstop, sedangkan untuk mengantisipasi korban hanyut terbawa arus, satu unit helikopter milik Basarnas pusat akan didatangkan ke Tigaras untuk menyisir seluruh tepi danau pada esok pagi,”ujarnya mengakhiri.

Sumber: tribun-medan.com

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button