BeritaPekerja.com | Tigaras – Pencarian hari terakhir 164 korban hilang KM Sinar Bangun, keluarga korban ikut melaksanakan doa bersama dan peletakkan batu pertama untuk pembangunan monumen kapal. Ratusan keluarga korban dari agama kristen melaksanakan ibadah di pinggir danau dermaga.
Ibadah dengan menyanyikan lagu Kidung Jemaat dipimpin pastor, pendeta, dan suster dari beberapa gereja yang di Sumatera Utara.
Di bawah terik matahari, mereka tetap bernyanyi dengan suara keras. Beberapa terdengar suaranya terbatah-batah karena menahan isak tangis.
Selesai ibadah, para pemimpin gereja menyebutkan nama jemaatnya yang menjadi korban Sinar Bangun.
Isak tangis semakin pecah saat keluarga korban menaburkan bunga di Danau Toba. Mereka menangis sembari berteriak memanggil yang menjadi korban hilang tersebut.
Seorang anak kecil yang mengenakan pakaian hijau tampak ikut menabur bunga. Saat menabur bunga, anak itu mengucapkan “selamat jalan bapak.” Seorang bapak yang memegang anak itu juga tampak menangis. Air matanya tampak berlinang di pipinya.
“Selamat jalan bapak. Tenang di surga ya,” katanya di Dermaga Tigaras, Kabupaten Simalungun, Selasa (3/7/2018).
Selain itu, seorang ibu perempuan berjilbab kuning menangis memanggil putrinya, Siti Arbiah (23).
Seorang putri yang diketahui Anak Hotman yang juga korban hilang berteriak. Perempuan berambut panjang ini berteriak ingin memijat bapaknya.
“Bapak, udah capek kau bawa tuak itu. Sini kupijat kau bapak,”katanya.
“Pakai baju kesehatan nanti aku bapak. Jadi perawat nanti aku bapak. Datanglah bapak, tengok aku,”katanya.
Acara tabur bunga ini berlangsung selama satu jam. Selama itu, keluarga korban terus menangis. Beberapa personel TNI dan Polisi berjaga di samping keluarga korban. Personel memastikan agar keluarga tidak sampai jatuh.
Sumber: tribun-medan.com