NewsSiantar Simalungun

Sedang Sakit, Wartawan ini Dipaksa ikuti Persidangan

BeritaPekerja.com | Simalungun – Korban kriminalisasi pers bernama Mara Salem Harahap alias (Marsal) yang kini sedang ditahan akibat pemberitaan kasus dugaan korupsi RSUD Perdagangan sebesar 9.1 M.

Saat persidangan Marsal dibawa dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIA Pematangsiantar ke persidangan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Simalungun Senin (16/07/2018) walau kondisinya sedang keadaan sakit,

Marsal Harahap yang saat ini juga sedang melakukan gugatan pra peradilan atas penangkapannya.

Saat dimintai keterangannya, Senin (16/07) di sel tahanan PN Simalungun mengatakan, ” saya bolak-balik dipaksa agar segera ikut persidangan walau saya menolak karena saya dalam keadaan sakit,”ujarnya.

Kondisi Marsal juga perkuat dengan hasil pemeriksaan dokter Lapas kelas IIA Pematangsiantar bahwa ia mengalami stres, depresi dan tensi tinggi.  Bahkan penasehat hukum Daulat Sihombing sempat bersitegang dengan JPU.

Namun pihak JPU tetap memaksa dan membawa Marsal ke PN Simalungun dengan mobil tahanan.

Setelah dilakukan persidangan Marshal terlihat sangat lemah. Majelis Hakim saat persidangan menanyakan kesehatan, saat itu Marsal mengatakan bahwa ia sedang dalam keadaan sakit.

Majelis Hakim PN Simalungun menunda persidangan hingga Senin depan (23/07) walau pihak JPU belum sempat membacakan dakwaan.

Menurut informasi yang beredar di PN Simalungun bahwa pihak JPU dan Majelis hakim diduga sengaja mempercepat sidang pokok dakwaan untuk menggugurkan sidang pra peradilan atas penangkapan Marsal Harahap yang kini sedang berjalan di PN Simalungun.

Sampai berita ini diturunkan ke redaksi  Majelis Hakim PN Simalungun dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Simalungun belum berhasil dimintai komentar dan keterangannya terkait pemaksaan terdakwa yang sedang sakit dan dipaksa untuk disidangkan (*)

Editor: Ags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button