BeritaPekerja.Com|Jakarta – Data pribadi 1,5 juta penduduk Singapura dicuri oleh hacker dalam sebuah serangan cyber yang terjadi baru-baru ini.
1,5 juta orang yang data pribadinya dicuri itu adalah pasien dari institusi penyedia layanan kesehatan terbesar di Singapura yang bernama SingHealth.
Lebih parahnya lagi, data-data obat yang pernah diresepkan ke 160 ribu orang di antaranya juga ikut tercuri, salah satunya adalah data milik Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.
Dikutip detikINET dari lansiran Straits Times, Jumat (20/7/2018), ini adalah serangan cyber yang paling parah bagi Singapura dalam sejarah.
Pasalnya, si hacker menyusup ke dalam komputer milik SingHealth, yang membawahi empat rumah sakit, dan lima pusat spesialis nasional, dan delapan poliklinik di negara tersebut.
Baca juga: 141 Orang Ditangkap Gara-gara Cheat PUBG
|
Pemerintah Singapura menyebut serangan ini memang secara spesifik menargetkan untuk mencuri data-data PM Lee. Lebih lanjut, mereka juga menyebut serangan ini bukanlah aksi dari hacker biasa, atau pun grup kriminal. Bahkan banyak yang percaya kalau serangan ini disponsori oleh negara tertentu.
“Ini adalah serangan cyber yang disengaja, ditargetkan, dan direncanakan dengan baik,” sebut Pemerintah Singapura dalam pernyataan resminya.
PM Lee pun kemudian mengeluarkan pernyataan melalui postingan Facebook-nya terkait serangan ini. Dalam postingan tersebut, ia menyebut jika hacker memang sengaja menjadikan dirinya sebagai target, maka mereka akan kecewa.
“Jika benar, mereka tentu akan kecewa. Data medis memang bukan hal yang biasanya saya beritahu ke orang lain, namun tak ada hal penting dalam data ini,” tulis PM Lee dalam postingannya itu.
Pemerintah Singapura pun kemudian menyatakan kalau tak ada catatan medis yang diubah atau dihapus, juga tak ada diagnosa, hasil tes, ataupun catatan dokter yang tercuri dalam serangan cyber itu.
Sementara bagi 1,5 juta pasien yang terkena dampak dari serangan itu, data pribadi yang berhasil dicuri oleh hacker hanyalah nama, alamat, jenis kelamin, suku, tanggal lahir, dan nomor kependudukan, bukan data medis.