BeritaPekerja.Com | Simalungun – Terkait nasib guru honorer yang menuntut gaji sejak Juni hingga sekarang dan yang belum dibayarkan oleh Pemkab Simalungun. Hingga para guru honorer melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Bupati Simalungun pada Tanggal 25/09/2018. Tak dibayarkannya gaji honor ini diduga karena Pemkab Simalungun mengalami krisis PAD (Pendapatan Asli Daerah)
Terkait hal tersebut Sabaruddin Sirait, SH Ketua SAPMA PP Kabupaten Simalungun mengatakan “Jeritan Guru Honorer di Kabupaten Simalungun merupakan persoalan yang sudah cukup lama dibiarkan dan seakan tidak mendapatkan solusi apapun dari JR. Saragih selaku Bupati Simalungun,”katanya
Sabar juga menambahkan” Mulai dari masalah pemotongan gaji sebesar 50%, gaji yang tidak dibayar, hingga pada dugaan bayar membayar untuk perpanjangan SK Guru Honorer, ini merupakan bukti bahwa mereka sahabat-sahabat kita guru sedang ditelantarkan.
Kami menilai penelantaran ini, JR Saragih seperti tidak memiliki hati nurani dan bahkan terkesan seperti tidak pernah sekolah, tidak pernah merasakan bagaimana berjasanya para guru-guru untuk mencerdaskan generasi bangsa.
Oleh karena itu kami dari Sapma PP Simalungun meminta kepada penegak hukum juga jangan hanya duduk diam sebagai penonton penelantaran ini, melainkan harus segera melakukan penyelidikan agar Pemkab Simalungun jangan sesuka hati membuat keputusan yang sewenang -wenang. Sapma PP Simalungun akan tetap digaris terdepan untuk membela apa yang menjadi hak-hak para guru honorer di Simalungun,” tutupnya.