News

Gempa Donggala dan Tsunami di Palu: Takut Gempa Susulan Warga Tidur di Tengah Jalan

BeritaPekerja.com  – Pascagempa dan peristiwa Tsunami yang menerjang Kota Palu Jumat (28/09/2018) sejumlah warga Kota Palu malam ini tidur dipinggir jalan tanpa alas dan penutup, keadaan mereka serba kekurangan. Sejumlah rumah dan fasilitas umum porak poranda.

Dibeberapa ruas jalan yang berdekatan dengan pantai, mobil masih dibiarkan bergelimpangan bercampur dengan material yang diterjang tsunami. Jalan aspal amblas, tiang listrik miring dan pohon tumbang ditengah jalan.

Diperumahan Palupi, warga tidur ditengah jalan  tanpa atap hanya menggunakan tikar dan selimut seadanya. “Warga masih trauma, mereka memilih tidur ditengah jalan,” kata Rico, warga Perumahan Palupi Kota Palu.

Warga yang memiliki kendaraan, mereka gunakan untuk tidur, termasuk mobil bak terbuka. Warga masih was-was dengan gempa susulan, apalagi beberapa kali gempa susulan sangat dirasakan guncangannya.

Sabtu (29/9), Warga Palu Cari Kerabat yang Jadi Korban Gempa “Kami hanya menjaga kemungkinan terburuk, keselamatan yang kami utamakan,” kata Utami.

Kepada Media Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya telah melakukan evakuasi terhadap  jenazah yang menjadi korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.

Ia mengatakan 420 jenazah telah dievakuasi oleh Brimob dan Sabhara. Sebanyak 97 jenazah telah berhasil diidentifikasi dan 30 diantaranya telah dibawa pulang pihak keluarga.

“Brimob dan Sabhara sudah melakukan evakuasi. Di RS Bhayangkara yang telah dievakuasi sebanyak 420 mayat. Yang sudah diidentifikasi 97 jenazah dan 30 diantaranya dibawa pulang keluarga,” ujar Dedi, ketika dikonfirmasi, Sabtu (29/9/2018).

Namun, jenderal bintang satu ini mengatakan masih banyak korban yang belum berhasil dievakuasi, terutama yang menjadi korban reruntuhan bangunan.

“Kondisi evakuasi, sekitar pantai sekitar yang terlihat, kalau yang belum berhasil evakuasi reruntuhan bangunan. dengan peralatan yang sangat terbatas,” tukasnya.

Selain itu, tingkat kerusakan yang terjadi di Kabupaten Donggala dan Sigi juga cukup signifikan.Namun belum ada laporan mengenai jumlah korban dan tingkat kerusakan karena sulitnya komunikasi.

Prioritas utama Satgas khusus penanganan bencana ini adalah pencarian dan penyelamatan serta penanganan pengungsi.

“Sampai malam ini, ditaksir 10.000 pengungsi yang tersebar di 50-an titik Kota Palu. Mereka akan diberi bantuan tempat berlindung, makanan dan obat-obatan bagi yang sakit,” ujarnya.

Sumber: Kompas.com/Tribun-Medan

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button