
BeritaPekerja.com | Siantar – Feri Iriandi (30) tega menghantam wajah Edy alias Meming (54) dengan martil. Peristiwa itu terjadi di rumah milik pelaku Jalan Kenari Lingkungan 5 Kelurahan Mencirim Kecamatan, Binjai Timur, Sabtu (10/11/2018)
Dilansir dari Tribun Medan.com, Edy datang ke rumah Feri untuk urusan kerja sebagai pekerja bangunan.
Awalnya berjalan biasa saja sejak Edy datang mengerjakan pemasangan lantai keramik di rumah Feri yang notabene tinggal bersama orangtuanya.
“Korban pas kejadian lagi ngerjai pemasangan keramik, tiba-tiba pelaku datang dan langsung menyerang korban dengan menggunakan sebuah palu,” kata Kasubag Humas Polres Binjai, Iptu Siswanto Ginting.
“Akibat penganiayaan ini korban mengalami luka pada bagian wajah sebelah kiri. Akibat kena pukulan dengan palu yang dilakukan pelaku korban mengalami pendarahan serius,” jelasnya.
Buyung alias Uwak Boy (65) yang ikut mengerjakan keramik sempat mencoba mencegah. Namun pelaku Feri Iriandi mengejar wak Boy dengan palu. Wak Boy yang ketakutan berhasil melainkan diri.
Melihat Edy bersimbah darah dan Wak Boy dikejar Feri dengan palu, saksi lainnya, Andi (42) tetangga Feri, berteriak dan meminta tolong. Sontak mengundang keramaian warga lainnya. Warga lainya berusaha membantu menyelamatkan korban.
Pada saat korban Edy akan dibawa ke rumah sakit, pelaku keluar dari kamarnya dan mencoba menyerang warga yang akan menolong korban. Namun berhasil dicegah dengan dihalangi oleh paman pelaku bernama Fauzi (55).
Kemudian warga membawa korban ke RS Bangkatan untuk mendapat perawatan. Namun kondisi yang cukup parah, dari RS Bangkatan merujuk korban ke RS Royal Prima.
Takdir berkata tidak sesuai harapan, dalam perjalanan Edy mengela nafas terakhir, meninggal dunia dan tidak jadi dibawa ke RS Royal Prima dan kembali ke RS Bangkatan.
Dari Polsek Binjai Timur, Kanit Reskrim Ipda M. M. Ketaren begitu menerima informasi bergerak ke TKP.
Dia langsung mengamankan pelaku berikut barang bukti palu besi, dan mengamankanya ke Polsek Binjai Timur.
“Dari hasil keterangan warga sekitar menjelaskan bahwa pelaku selama ini mengalami stres atau gangguan jiwa. Dilihat secara kasat mata pelaku seperti mengalami depresi. Namun polsek Binjai Timur akan membawa pelaku ke rumah sakit jiwa di Medan untuk memastikan keadaan kondisi kejiwaan yang sebenarnya sebelum dilakukan proses sidik lanjut,” ujar Kasubag Humas.