
BeritaPekerja.com | Siantar – Digelarnya Harungguan Bolon (rapat akbar), Pagelaran Seni dan Budaya serta Gerakan Patunggung Simalungun (GPS) yang dilaksanakan dilapangan H Adam Malik, Kota Siantar Senin (03/12/2018) memaknai beberapa pesan penting yakni: menggali budaya dan sejarah dari Raja Sang Naualuh Damanik.
Dimana kegiatan tersebut diberi Thema: “Monumen / Tugu Raja Sang Naualuh Damanik yang dibangun dilokasi lapangan H Adam Malik adalah “sebuah harga mati”
Ketua Umum Himapsi Rado Damanik yang juga koordinator kegiatan Gerakan Patunggung Simalungun (GPS) ini mengatakan: “kehadiran kami hari ini adalah sebagai sebuah bentuk protes terhadap kebijakan Pemerintah Kota Pematangsiantar Hefriansyah yang plin-plan sekaligus mendidik orang untuk menganggu kerukunan dan kebersamaan serta toleransi yang sudah tercipta selama ini dengan baik,”ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa sebuah bangunan leluhur haruslah dihormati dan harus diberi tempat yang terhormat. Dimana sebelum adanya rencana pembangunan Tugu Raja Sang Nauwaluh ini sudah melakukan kajian dan studi kelayakan.
Kesepakatan pembangunan tugu juga sudah dilakukan peletakan batu pertama dimana saat itu dihadapan para tokoh-tokoh Simalungun, lembaga adat, tokoh agama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang sekaligus juga memanjatkan doa.
“Kalau tugu akan dibangun dan sudah ada peletakan batu pertama dan dihadiri para tokoh Simalungun, lembag adat, tokoh agama dan MUI juga ikut dalam peletakan batu pertama sekaligus memanjatkan doa masih di gugat lagi, ini jelas merupakan penistaan,” tambah Rado.
“Jika pesan yang kita buat ini bisa diterima oleh Walikota Hefriansyah, ya baik. Namun jika tidak juga di terima, maka kita akan melakukan aksi yang fokusnya pada Pemakzulan Walikota Hefriansyah,” ujarnya mengakhiri.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh; DPP Himapsi, DPC Himapsi Kota Siantar, DPC Himapsi Kota Medan, DPC Himapsi Kabupaten Simalungun, Sanggar Seni Sihoda, Sanggar Budaya Rayantara, Sanggar Elak-Elak Simalungun, Ihutan Bolon Damanik, cucu dari Raja Sang Naualuh Damanik (Alima br Damanik).
Seluruh elemen yang tergabung dalam GPS tersebut juga melakukan pembubuhan 1000 tanda-tangan untuk pembangunan Tugu Raja Sang Naualuh Damanik tetap dilokasi lapangan H Adam Malik
(Ags)