KesehatanKriminalNews

Ada KKB, Dinkes Tarik Tenaga Kesehatan Dari Perbatasan

BeritaPekerja.Com–  Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika memutuskan beberapa petugas kesehatan dari Puskesmas Hoeya dan Puskesmas Tsinga, dua wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Nduga,Papua

Sekretaris Dinkes Mimika Reynold Ubra mengatakan bahwa para petugas kesehatan itu ke Timika mengingat kamera di Kabupaten Nduga akhir-akhir ini sering terjadi gangguan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)

“Kami sudah menghubungi Kepala Tata Usaha Puskesmas Tsinga, mereka melaporkan bahwa memori di Tsinga dan Hoeya kini tidak terlalu kondusif. Makanya kami memutuskan untuk sementara waktu untuk kesehatan kita tarik ke Timika,” kata Reynold di Timika, Kabupaten Mimika, Papua, Kamis ( 6/12) seperti dikutip dari Antara .

Dinkes Mimika selanjutnya berkoordinasi dengan bagian Pengembangan Kesehatan Masyarakat (CHD) PT Freeport Indonesia membantu menyediakan bantuan bagi para petugas kesehatan di dua wilayah tersebut.Reynold explain saat ini di Puskesmas Tsinga ada empat petugas kesehatan pemerintah ditambah delapan orang petugas kesehatan yang ditempatkan Pelkesi (Pelkesi bekerja sama dengan Biro Kesehatan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro / LPMAK). Sementara di Hoeya ada lima orang petugas kesehatan.

Rencananya, para petugas kesehatan di dua Puskesmas tersebut akan dijemput dengan helikopter di tempat tugas mereka pada hari ini.

Sementara itu, sambung Reynold, wilayah lain yang juga berbatasan dengan Kabupaten Alama, saat ini seluruh petugas kesehatannya sudah berada di Timika.

Reynold mengatakan para para petugas kesehatan hanya bersifat sementara. Jika sudah kondusif, para petugas tersebut akan kembali ke tempat tugas mereka.”Memang ada yang berkeinginan untuk tetap di tempat tugas mereka, tapi kami melihat informasi ini cukup berisiko tidak memungkinkan untuk tinggal di sana. Kami hanya ingin melakukan beberapa kali di Puskesmas.” Aroanop setelah ada kejadian guru-guru disekap dan belajar sulaman oleh KKB, “kata Reynold.

Teror KKB di Nduga kembali terjadi setelah peringatan hari jadi Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada 1 Desember 2018. Para pekerja proyek Trans Papua yang sedang membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Kabupaten Nduga dibunuhi pada 2 Desember 2018.

Seperti dilansir dari CNNIndonesia,Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sambom mengatakan bahwa pihak yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut adalah kelompok pimpinan Panglima Daerah Militer Markodap III TPNPB Egianus Kogoya.

Sebby menjelaskan sedari awal kelompok mereka memang menyasar proyek tersebut. Telah ada tiga bulan kelompok Egianus melihat pekerja di proyek tersebut.

“Betul, semua yang kami lakukan,” ujar Sebby saat dihubungi, Rabu (5/12). (TPNPB), Sebby Sambom membenarkan bahwa kelompoknya, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM), bertanggung jawab atas pembunuhan pekerja proyek di Nduga, Papua.

Menurut dia, penyerangan dilakukan dengan alasan untuk menuntut kemerdekaan Papua Barat

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button