BeritaPekerja.com | HUMBAHAS – Peristiwa meninggalnya Maslin Sihombing warga Dusun Pangkirapan Desa Pergaulan Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan sampai kini masih teka teki. Sebab, sejak mayatnya ditemukan pada 03 Januari 2018 lalu di halaman warung milik Jhonson Sihombing sudah dalam kondisi tak bernyawa dan lokasi ditemukannya mayat merupakan permukiman yang ramai penduduk.
Kepada wartawan Kapolres Humbang Hasundutan, AKBP Rahmani Dayan melalui Kassubag Humas Aiptu S Purba mengaku bahwa kasus tersebut masih dalam penyelidikan.
Dari lidik, langkah-langkah terkait guna mencari sebab kematian Maslin, tetap dilakukan. Mulai pemeriksaan saksi-saksi yang sudah berjumlah 30 orang, juga hasil autopsi dan laboratorium serta pemeriksaan handphone milik korban.
Disinggung perihal penyebab kematian korban apakah dibunuh atau kecelakaan, Purba enggan menjelaskan karena tidak mau berpekulasi karena masih dalam proses penyelidikan. “Kita masih melakukan penyelidikan,”kata Purba, Rabu (9/01/2019) via seluler.
Perlu diketahui, dari peristiwa kematian Maslin yang diketahui tidak punya musuh, sehari-hari pekerjaan korban seorang supir angkot.
Seperti diungkapkan oleh adik korban Manampin Sihombing (43) mengatakan sosok abangnya adalah bergaul dan tidak mempunyai musuh, baik, dari teman sekerjanya sebagai supir angkot bus lintas.
Untuk itu, ia berharap Polisi serius untuk mengungkap kasus kematian abangnya (Maslin-red) tersebut.
“Dia tidak punya musuh setahu kami, namun begitu kami harap polisi tidak main-main untuk mengungkap kematian abangku ini,” harapnya.
Selain adik korban, juga disampaikan Riama Sihombing (47) kakak korban. Riama berharap kematian abangnya ini cepat terungkap dan mengutuk keras pelaku pembunuh abangnya.
” Atas nama keluarga besar Sihombing, polisi segera ungkap kasus ini. Siapapun itu orangnya, harus ditangkap,” sambung Manampin Lumbantoruan (54) diamini B Silaban dan H Situmorang yang juga keluarga korban.
Manampin mendesak pihak Kepolisian segera mungkin mengungkap kasus tersebut. Keluarga Sihombing, Silaban dan Situmorang ini mengaku terpukul dan tidak terima dengan kejadian tersebut. “Kami mengutuk keras pelaku karena sudah tidak manusiawi”ujarnya.
Penulis: gam
Editor : Agus