BeritaPekerja.com | HUMBAHAS – Warga Desa Sosorgonting Kecamatan Dolok Sanggul, mengamuk di kantor Dinas Catatan Sipil Jalan Perkantoran Tano Tubu, Senin (21/01/2019). Dia adalah Kepler Simamora seorang bapak yang memiliki tujuh anak.
“Saya mengamuk karena hampir setahun KTP elektronik anakku tak kelar-kelar,” katanya kepada sejumlah wartawan dikantin dekat kantor Catatan Sipil.
Ceritanya berawal Kepler mendatangi kantor tersebut. Ia menanyakan soal KTP anaknya yang bernama Junter.
Namun, saat ditanya, staf yang dikantor tersebut mengaku bahwa blanko habis. Hingga hal itupun membuat Kepler dengan sendirinya mengamuk.
Apalagi, ternyata membuat Kepler dengan sendirinya mengamuk, dijelaskannya sejak mendapat rekaman pada saat anaknya duduk dibangku kelas III SMK Nusantara pada bulan Maret tahun lalu.
Bahkan, membuat Kepler sendiri lagi mengamuk, karena sudah bolak balik mempertanyakan hal itu. Alhasil, jawaban selalu disampaikan kepada Kepler, blanko habis.
“Sejak dilakukan perekaman saat disekolah sewaktu itu dibulan Maret tahun lalu, sampai saat ini tak keluar. Apanya hebat, dimana hebatnya, rakyat dibohongi,” pungkasnya.
Plt Kadis Capil : “Saya gak mau tahu itu,yang penting intinya blangko E-KTP sudah kosong, bagaimana mau kita buat”
Sementara, masih cerita Kepler saat dirinya mengamuk dikantor tersebut, seorang lelaki mendatangi dirinya yang keluar dari pintu, tepatnya depan masuk kantor dinas tersebut, malah tak dapat berbuat apa-apa.
Diketahui seorang laki-laki itu dengan mengenakan baju itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas kantor tersebut bernama AP Marbun
Kepada Kepler, AP mengaku tak mau tahu,”Saya gak mau tahu itu, yang penting intinya blangko E-KTP sudah kosong, bagaimana mau kita buat,” kata Marbun. Bahkan, Marbun lagi menyampaikan mau suara Kepler besar-besar tidak ada gunanya juga.
“Mau kuat-kuat pun suara bapak di sini (kantor) enggak ada artinya karena blangko lagi kosong. Bukan hanya disini saja yang kosong, semuanya kosong, baik itu di Taput atau daerah lain,” kata Marbun ditiru Kepler. “Jadi siapa tidak kesal,anak saya melamar kerja ke salah satu perusahaan di Medan.
Dari kesehatanya dia sudah di terima kerja,namun ketika di berkas KTPnya tidak ada, sementara resi atau pengganti KTP yang diberikan kantor Capil ini ditolak dan harus KTP asli,” tambah Kepler kesal.
Kepler sendirinya berharap agar keluhannya ini didengar oleh Bupati Dosmar Banjarnahor. “Saya harap Bupati mendengar ini, rakyat jangan dibohongi,” pintanya.
Sementara itu, Plt Kadis Capil AP Marbun yang hendak dijumpai dikantor, tak berhasil. Bahkan, ditelepon tak aktif, juga disms, hingga berita ini diturunkan tak kunjung ada balasan.
Penulis: gam