BeritaPekerja.com JAKARTA – Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) memiliki program yang unik untuk membantu masyarakat yang masih menganggur.
Lewat Kartu Pra-Kerja, Jokowi merancang program yang fokus untuk melatih keterampilan individu dan mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja.
Diharapkan programm ini akan mendorong penciptaan sumber daya manusia (SDM) premium yang mampu bersaing dengan dalam dan luar negeri.
” Saya tingkatkan keterampilan untuk pencari kerja dan Korban PHK. Untuk itu saya luncurkan kartu pra kerja,” kata kata mantan gubernur DKI Jakarta itu, dikutip dari Merdeka.com, Selasa 5 Maret 2019.
Jokowi membidik 500 ribu orang mengikuti program ini pada 2019. Jumlahnya ditargetkan meningkat 4 kali lipat pada 2020 menjadi 2 juta orang.
Selain itu, Jokowi juga berjanji bakal memperkuat program balai latihan kerja. Dia menargetkan akan hadir 3000 balai latihan kerja tercipta pada 2020.
“ Akan kita luncurkan untuk program vokasi, re-skilling dan up skilling bagi pekerja, yang berganti pekerjaan,” kata dia.
Menariknya, program ini juga memberikan “ gaji” kepada para peserta.
Pemerintah `Bayar` Pemegang Kartu yang Masih Nganggur
Jokowi meminta pemegang kartu prakerja yang belum mendapat pekerjaan dan telah mengikuti pelatihan, untuk tidak khawatir. Para pemegang kartu ini tetap akan mendapatkan bayaran.
“Kalau belum dapat pekerjaan, kartu itu juga akan memberikan kayak honor, kayak gaji gitu,” kata dia.
Jokowi mengatakan jumlahnya masih dirahasiakan. “Tapi jumlahnya berapa, masih kita rahasiakan,” kata dia.
Untuk Lulusan SMA dan SMK
Jokowi menegaskan kartu ini khusus diberikan untuk anak muda lulusan SMA/SMK, perguruan tinggi, dan politeknik. Tujuannya agar anak-anak muda masuk ke industri untuk bisa mendapatkan pekerjaan.
“Mengenai kartu pra kerja, kartu ini kita siapkan untuk anak-anak muda yang lulus dari SMA atau SMK maupun yang lulus dari politeknik/perguruan tinggi untuk bisa masuk ke industri untuk dapat pekerjaan,” kata dia.
Menurut Jokowi, para pemegang kartu ini nantinya akan mendapat pelatihan sehingga dapat meningkatkan kemampuannya. Pelatihan ini tidak hanya dilakukan di dalam negeri, namun juga di luar negeri. Semuanya dikerjakan oleh instruktur yang memiliki kualifikasi yang bagus.
“Begitu lulus training mestinya kalau training bagus gampang sekali masuk dunia kerja,” kata dia.
sumber: dream.co.id