BeritaPekerja.com I Lampung – Pekerja Migran Indonesia (PMI) bernama Tuti Mujiati asal Desa Rekso Binangun, Kecamatan Rumbia, Lampung Tengah dikabarkan hilang kontak dengan keluarganya sejak Tahun 2000 silam.
Menurut keterangan pihak keluarganya, pada tahun 2002 pihak majikan pernah mengabarkan bahwa Tuti telah meningal dunia di Kuwait.
Namun, sang majikan tidak mau menuruti permintaan keluarga untuk memulangkan jenazahnya, jika Tuti memang benar-benar sudah meninggal dunia.
Oleh karena itu, anak Tuti, Malik Fajarudin mengatakan pihak keluarga terus mencari informasi terkait kondisi ibunya yang sesungguhnya. Namun, upaya keluarga belum membuahkan hasil.
“Karena majikan tidak mau memulangkan jenazahnya, kami pihak keluarga terus berusaha mencari tahu untuk memastikan apakah ibu saya sudah meninggal atau sebenarnya masih hidup,” kata Malik dikutip dari LiputanBMI, Minggu (24/3/2019).
Bahkan, kata Malik, pihak keluarga juga sudah berusaha mencari informasi dari PJTKI yang memberangkatkan Tuti ke Kuwait, tetapi ternyata PT-nya sudah bubar.
Sementara, lanjutnya, pihak keluarga tidak mengetahui informasi apa pun tentang nama dan alamat majikan Tuti di Kuwait.
Malik menerangkan, sekitar seminggu yang lalu saya mencoba posting di Facebook tentang ibu saya dan hasilnya ada seorang WNI di Kuwait yang komen katanya pernah bertemu Bu Tuti.
“Informasi terakhir yang saya dapat, ada seseorang asal Indonesia yang mengatakan bahwa beliau masih hidup, tetapi mau pulang tidak tahu arah dan bingung alamatnya,” kata Malik.
Dikitip dari Lampung.co Malik mengaku jika proses pencarian sudah dilakukan sejak tahun 2002 pasca mendapat kabar ibunya sudah meninggal.
Namun, dia melanjutkan, hingga saat ini pencarian terkendala lantaran dokumen pemberangkatan Tuti sudah hilang karena perusahaan yang memberangkat ibunya tidak beroperasi lagi.
Untuk itu, Malik berharap kepada siapa pun yang mengetahui keberadaan Tuti Mujiati di Kuwait agar menghubungi nomor telepon +62-857-8993-3962 atau melapor ke pihak berwajib.
“Kami sekeluarga sangat merindukan Bu Tuti,” pungkasnya.
Sumber: Lampung.co