Kriminal

Beredar Informasi Kabar di Medsos, Prada DP Kini Sudah Ditemukan

BeritaPekerja.com I PALEMBANG Beredar informasi bahwa Prada DP  dikabarkan kini sudah diamankan. Kabar ini diketahui dari postingan media sosial (medsos) akun instagram @plglipp pada hari ini Jumat (17/5/2019).

Tampak dalam postingan itu foto yang mirip dengan Prada DP. Captionnya pun berisikan “uji kabar lag dapet buronan sikok ini”

Vera Oktarina semasa hidup
Vera Oktarina semasa hidup

Namun informasi kabar ini belum bisa dipastikan kebenarannya. Dilihat dari ratusan komentar netizen di kolom komentar aku tersebut, banyak netizen yang mengatakan bawah informasi itu hoax. namun ada juga sebagiannya percaya.

Wartawan Sripoku.com pun saat ini masih mencari infromasi lebih lanjut untuk kepastian infromasi yang beredar di medsos akun instagram @plglipp.

Jejak sebelumnya sudah ada yang melihat. Keberadaan DP yang diduga terkait dengan tewasnya Vera Oktaria mulai menemui titik terang.

Sosok pria disebut mirip DP didapati warga kota Ogan Komering Ulu (OKU).
DP terlihat di Kemenak Bindung Langit, Kecamatan baturaja Timur, Kabupaten Oku.Warga di lingkungan RP 01 RW 02 menceritakan kalau DP sempat meminta diantar ke arah pasar.

Pria yang diduga DP ini membawa kantong kresek. Kepada warga, DP mengaku dirinya adalah seorang kuli bangunan. Padahal seperti yang diketahui, DP merupakan seorang tentara.

Alm Vera Oktaria. Foto: (Kolase Tribun-Sumsel)
Alm Vera Oktaria. Foto: (Kolase Tribun-Sumsel)

Ketua RT 01 Kelurahan Kemelak Bindung Langit, Media Kurniawan, berujar kalau DP minta diantar ke pasar. Kondisi saat itu para warga sedang ramai karena ada hajatan di salah satu rumah.

Kepada warga, DP mengaku mau pulang ke rumah lantaran ibunya meninggal dunia.Warga yang curiga pun mulai menginterogasi DP.

Isi kantong kresek yang dibawa DP pun diketahui warga.Ternyata kantong kresek tersebut berisi seragam tentara dan sepatu miliknya.

DP kemudian mengaku kalau dirinya merupakan seorang tentara yang sedang dalam masa pendidikan sebagai siswa di Dodiklatpur.

Namun ketika akan diantar ke markan Dodiklatpur, DP tak mau dan memilih kabur meninggalkan warga.

Seperti yang diketahui, DP diduga merupakan pembunuh kasir Indomaret, Vera Oktaria. Bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan pihak kepolisian mengarah ke DP.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, DP yang merupakan kekasih Vera Oktaria diduga kuat sebagai tersangka pembunuhan dan mutilasi perempuan berusia 21 tahun tersebut.

Keberadaan DP sampai saat ini masih misterius. Pihak berwajib pun masih memburu keberadaan DP.

Tak hanya itu, DP yang merupakan seorang oknum TNI ini juga kabur dari pendidikan yang masih harus dijalaninya.

Mayat Vera Oktaria ditemukan dalam kondisi dimutilasi di sebuah kamar Penginapan Sahabat Mulia di Jalan PT Hindoli RT 05 RW 03 Kelurahan Sungai Lilin, Kecamatan Sungai Lilin, Muba, Sabtu (11/05/2019).

Saat ditemukan, kondisi jenazah Vera cukup memprihatinkan.Jenazah Vera ditemukan di atas ranjang dalam keadaan tanpa busana.

Tak hanya itu, kondisi tangan Vera juga terpotong. Jejak Gergaji Kecil Untuk Memotong Tangan Vera Oktaria dan Rencana Prada DP Bakar Jasad dengan Korek

Upaya menangkap Prada DP, terduga pembunuh dan pemutilasi kasir Indomaret Vera Oktaria hingga hari ini Rabu 16 Mei 2019 belum membuahkan hasil karena polisi sulit menangkap jejak alat komunikasi pacar almarhumah Vera Oktaria.

Terbaru, informasi terkini pengejaran terhadap Prada DP sudah merambah kawasan Jawa Timur, setelah serangkaian upaya penangkapan merambah daerah Baturaja, Bogor.

Yang pasti, tim gabungan Polda Sumatera Selatan dan Kodam II/Sriwijaya terus memburu Prajurit Dua (Prada) DP, terduga pelaku pembunuhan disertai mutilasi terhadap pegawai minimarket di Kota Palembang, Vera Oktaria.

Vera Oktaria ditemukan tewas dengan kondisi termutilasi di penginapan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumsel, pada Jumat (10/5/2019) lalu.

Selain jejak Prada DP yang masih misteri, keberadaan sepeda motor milik Vera juga masih teka-teki.

Menurut dia, Prada DP diduga membawa lari motor tersebut usai menghabisi Vera di penginapan.

Supriadi mengatakan, Prada DP menempuh perjalanan 132 kilometer naik motor dari Kota Palembang menuju Sungai Lilin, Muba.

Dugaan itu mencuat karena motor Vera tidak ditemukan di penginapan tersebut.

Supriadi mengatakan, di lokasi kejadian hanya ditemukan gergaji kecil yang digunakan pelaku untuk memotong tangan korban, dan sejumlah barang lainnya.

Di tempat kejadian, polisi juga sempat menyebutkan indikasi rencana membakar jasad Vera Oktaria namun gagal.

Ini tampak dari temuan korek api, minyak tanah dan obat nyamuk.

Diduga, rencana pembakaran jenazah Vera Oktaria gagal karena obat nyamuk yang dipakai sebagai ‘timer’ pemantik api padam sebelum berhasil membakar jasad korban.

Sementara menurut atasan tempat Vera bekerja, bernama Yeyen, setiap pergi bekerja korban menggunakan motor matic yang baru saja dibelinya.

“Kalau dia pergi sih menggunakan motor matic, sepertinya baru karena kondisi motornya masih terlihat bagus dan belum ada plat nomor polisi,” ujarnya kepada Sripoku.com, Selasa (14/5/2019).

Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi, menambahkan saat ini tim gabungan Polda Sumsel dan Pomdam II Sriwijaya terus mencari keberadaan Prada DP. Diharapkan pelaku secepatnya ditemukan.

Menurut dia, jejak Prada DP sulit diketahui lantaran alat komunikasi yang digunakannya sama sekali tidak dapat terlacak.

“Sekarang tim masih melakukan pengejaran dan tim sekarang masih di Jatim. Memang kami akui, sampai saat ini belum membuahkan hasil,” ujar Supriadi, Selasa.

Sementara Kodam II/Sriwijaya telah menyebarkan foto Prada DP ke semua koramil di lima provinsi di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).

“Melalui keluarganya kami mengimbau agar yang bersangkutan untuk menyerahkan diri,” kata Kapendam.

Dugaan Prada DP merupakan pelaku mutilasi Vera Oktaria ini diperkuat setelah dia dilaporkan kabur dari Dodiklatpur (Komando Pendidikan dan Latihan Tempur) sejak Sabtu (4/5/2019).

DP merupakan seorang oknum TNI dengan pangkat Prada dan tengah menjalani pendidikan Infanteri di Dikjur Tamtama Infateri Ridam II Sriwijaya. Namun, ia kabur dari Dodiklatpur. Mengemis Cinta hingga Bengkulu

Dugaan sementara, Vera dimutilasi karena meminta hubungan asmara mereka berakhir.

Hal itu membuat DP kesal sehingga diduga merencanakan untuk melakukan hal tersebut. DP menjemput korban dan membawanya ke Sungai Lilin untuk melancarkan rencananya.

Pihak keluarga Vera juga menduga pembunuhan disertai mutilasi terhadap Vera dilatari persoalan asmara.

Keluarga Vera menyebut Prada DP terus-terusan mengejar cinta Vera. Bahkan, Prada DP pernah datang ke Bengkulu demi mengemis cinta Vera.

Firdaus Djailani, suami dari kakak perempuan Vera, menuturkan, Vera pernah tinggal bersama keluarganya di Bengkulu selama 2 tahun. Ketika itu, Vera baru tamat SMA.

Di Bengkulu, Vera membantu mengasuh anak Firdaus, yang tak lain adalah keponakan korban.

Firdaus mengatakan, DP pernah datang dari Sumsel ke Bengkulu untuk bertemu Vera dan melakukan pendekatan.

Menurut Firdaus, Vera telah menolak cinta Prada DP. Hal itulah yang diduga menjadi alasan Prada DP tega membunuh pujaan hatinya tersebut.

“Memang laki-laki itu mencintainya namun Vera menolaknya. Tapi bagi kita hal biasa kalau ditolak itu, herannya ini membunuh adik saya. Jangan-jangan dia ini punya penyakit psikopat. Wah gawat kalu begitu dikit-dikit ditolak langsung mau ngebunuh,” ujar Firdaus.

Dugaan asmara di balik kasus mutilasi ini juga muncul setelah Firdaus mengetahui bahwa Vera pernah cerita kepada teman-temannya sebelum meninggal.

“Salah satu teman korban bercerita sebelum Vera meninggal pernah berkata, “Dari pada dia (Vera) jatuh ke cowok lain lebih baik aku bunuh”. Itu yang dikatakan Vera kepada teman-temannya,” kata Firdaus.

“Tidak ada, tidak ada komunikasi tentang hubungan serius antara keduanya. Kalau pacaran kami juga tahu dan kami juga menganggap DP dan Vera itu pacaran biasa saja dan kami belum setuju tentang itu. Karena kami mau melihat DP secara mendalam,” kata Firdaus. (*)

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button