BERITAPEKERJA.COM I SIANTAR – GMNI Pematangsiantar melakukan dialog progresif dengan Thema “Menakar Capaian Program Pembangunan Kota Pematangsiantar”
Acara tersebut berkaitan dengan capaian program pembangunan selam 3 tahun kepemimpinan Walikota Pematangsiantar Hefriansyah Noor.
Acara tersebut menghadirkan narasumber Robert Tua Siregar (akademisi) Siparjalang (tokoh muda kreatif kota Pematangsiantar) dan Mangasitua Purba (Praktisi Hukum)
Diskusi diikuti berbagai elemen pemuda dan mahasiswa Kota Pematangsiantar yang dimoderatori oleh Dion Tambunan Wakabid Politik GMNI Pematangsiantar.
Siparjalang dalam paparannya mengatakan bahwa Pemko Siantar sampai saat ini tidak dapat melahirkan kebijakan dan layanan publik yang populis dari Hefriansyah selama selama kurang lebih 3 tahun menjabat,”ujarnya.
Sedang Mangasi Tua Purba mengatakan bahwa nahkoda Pemko Siantar saat ini kurang jelas dan kurang transparan. kedepan diharapkan Pemerintah Kota Siantar harus mempunyai konsep pembangunan 5 tahun kedepan. Partai juga harus berkontribusi dalam melahirkan pemimpin yang memiliki kapasitas,”ujarnya.
Sedangkan Robert Tua Siregar mengatakan bahwa proses pembangunan di Kota Siantar saat ini sangat minim kajian hukum dan tata ruang. Hal ini menimbulkan stagnasi dalam pembangunan,”tuturnya.
Samuel Tampubolon selaku ketua GMNI Kota Pematangsiantar mengatakan inkonsistensi Walikota Pematangsiantar Hefriansyah dalam konsep pembangunan dan tata ruang serta buruknya birokrasi dalam pemerintahannya.
Salah seorang peserta diskusi Goklif Manurung mengatakan bahwa prestasi Walikota Hefriansyah hingga hari ini belum mempunyai efek dalam pelayanan masyarakat
Sementara Siparjalang menambahkan Semoga diskusi seperti ini tetap dilakukan. Karena mahasiswa dan anak muda harus cerdas, kritis dan melek politik. Lewat wadah seperti ini kita bisa belajar bersama, mengadopsi pikiran, kemudian bisa membangkitkan jiwa-jiwa sosial.
Sebab ruang seperti ini ditemukan di luar kampus. Jadi hal ini kita temukan dalam diskusi seperti yang dilakukan oleh GMNI Siantar dan lain-lain. ujarnya.
Dialog ditutup Dion Tambunan selaku moderator