KriminalPeristiwa

Istri Golfrid Berharap Polisi Temukan Penyebab Kematian Suaminya

MEDAN – Aktivis HAM dan lingkungan di Medan, Golfrid Siregar meninggal dunia, Minggu (6/10/2019) sore setelah sempat mendapat perawatan medis selama tiga hari.

Kuasa hukum Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumut itu, dikabarkan ditemukan di Fly Over Jamin Ginting, Kamis (3/10/2019) dinihari.

Jenazah Golfrid sempat dibawa ke rumah duka di Kecamatan Tiga Dolok, Kabupaten Simalungun. Jenazah tiba di sana Minggu tengah malam, kira-kira pukul 23.30 WIB.

Sehari berselang, Senin (7/10/2019) siang, atas permintaan polisi, jenazah korban kembali dibawa ke Medan untuk diotopsi.

Jenazah tiba di RS Bhayangkara Medan pada malamnya, kira-kira pukul 18.53 WIB.

Istri korban, Resmi Barimbing (31) turut serta mendampingi jasad suaminya tersebut.

Resmi menceritakan bagaimana kisah suaminya hingga akhirnya berujung meninggal dunia.

Menurutnya pada Rabu petang suaminya pamit untuk mengantar paket ke JNE.

Suasana di rumah seperti biasa. Mereka bercakap seadanya. Apalagi, suaminya jarang bercerita, terutama soal kerjanya.

Tak ada firasat apapun saat suaminya keluar rumah. Semua seperti biasa. Hal-hal yang mencurigakan juga tak kelihatan.

“Kurang tahu. Soalnya dia jarang curhat,” kata Resmi.

Hanya saja, menjelang malam setelah pamit mengantar paket, suaminya justru tak bisa dihubungi.

Begitu juga saat hari menuju tengah malam. Dia berusaha menelepon korban, tapi tak tersambung.

Resmi saat ini masih berpikiran positif. Mungkin handphone suaminya mati kehabisan daya.

Barulah Kamis dinihari, dia mendapar kabar bahwa suaminya sudah di rumah sakit.

Kabar tersebut disampaikan oleh kepala lingkungan setempat bersama polisi.

Keluarga kecil ini tinggal di rumah mereka di Jalan Bunga Wijaya Kesuma, Kecamatan Medan Selayang.

Dia lantas bergegas ke RS Mitra Sejati, sebelum suaminya dirujuk ke RS Adam Malik.

Tiga hari dia kurang istirahat karena menemani suaminya yang dalam kondisi kritis. Dokter memutuskan operasi karena kepala korban luka cukup parah.

Takdir berkata lain. Nyawa suaminya tak bisa terselamatkan. Setelah menjalani masa kritis pascaoperasi, Golfrid menghembuskan nafas terakhir pada Minggu (6/10/2019) kemarin.

Jasad korban selanjutnya di bawa ke rumah duka di Kecamatan Tiga Dolok, Simalungun. Rencananya, korban akan dikebumikan Selasa besok.

Namun, atas permintaan polisi, Senin malam jenazah Golfrid diotopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian.

Korban selesai diotopsi kira-kira pukul 22.00 WIB. Baik polisi maupun tim medis tak ada yang mau memberi keterangan mengenai hasil malam itu.

Jenazah langsung dimasukkan dalam mobil ambulans dan bertolak kembali ke Tiga Dolok tempat korban akan disemayamkan.

Menelisik ke belakang, Resmi berkenalan dengan Golfrid di salah satu plaza di Medan. Pacaran tak beberapa lama, mereka kemudian memutuskan menikah pada 1 Mei 2017 silam. Saat ini mereka telah dikaruniai satu anak perempuan yang kini berusia dua tahun.

Resmi cukup tegar. Wanita bertubuh mungil ini, terlihat berusaha menahan tangis saat menunggu hasil otopsi.

Saat masuk kembali ke mobil ambulans, dia juga tetap berusaha tegar.

Menatap jalan pulang, membawa jasad suaminya ke kampung halaman mereka di tiga dolok.

“Saya hanya berharap, kejanggalan dalam meninggalnya suami saya ini cepat terungkap,” tutup Resmi sembari pergi menaiki mobil ambulans untuk mengantarkan suami tercinta ke tempat peristirahatan terakhir.

SUMBER : Tribun Medan

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button