
BERITAPEKERJA.COM|PALEMBANG – Organisasi Mahasiswa Intra Kampus (OMIK) Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUSHPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, menyelenggarakan Seminar Nasional dan Sholawat Bersama dalam rangka semarak FUSHPI 2019, di RAFA tower lantai 2, UIN Raden Fatah Palembang, Selasa (26/11/19).
Ketua Pelaksana kegiatan tersebut, Trya Muharo Islam, mengatakan bahwa tujuan di adakannya acara ini, yang pertama memang merupakan acara tahunan dari OMIK Fakultas Ushuluddin, dan juga sebagai sarana untuk mempererat tali silahturahmi antar mahasiswa dengan mahasiswa, serta mahasiswa dangan dosen khususnya FUSHPI, untuk selalu berkoordinasi tentang nilai akademik maupun dalam bidang keorganisasian.
“Peserta yang hadir sekitar 600 an, dan di wajibkan dari mahasiswa FUSHPI, tetapi banyak juga dari fakultas lain yang mengikuti seminar ini,” terang Trya, dalam pesan tertulisnya.
“Kami menghadirkan bapak A. Iwan Dwi Laksono yang menjadi pemateri di seminar ini dan Pelantun sholawat cilik, Snapgram dan Youtubers Aishwa Nahla untuk memeriahkan acara ini,” lanjutnya.
Kemudian lanjut Trya, dengan diadakan acara ini di harapkan peserta untuk bisa mengambil pesan positif dari seminar yang telah di sampaikan oleh pemateri untuk di aplikasikan ke dalam kehidupan bersosial dengan menanamkan karakter pemuda yg berintelektual, berakhlak dan berodeologikan pansila pastinya, dan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Sementara itu, Ketua Umum Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN), A.Iwan Dwi Laksono, yang hadir sebagai narasumber mengapresiasi seminar yang di selenggarakan oleh mahasiswa FUSHPI UIN RAFA tersebut, dimana rekan mahasiswa mengundangnya untuk berbagi informasi dan Dia juga berharap melalui seminar ini, bisa membuat arus baru pemikiran yang baik dan menambah kemajuan untuk bangsa ini.
“Materi saya tadi mengenai eksistensi pemikir pemuda di dunia milenial, dimana tadi rata – rata mahasiswa yang hadir dari generasi Z atau lahirnya di tahun 2001 keatas, yang dekat dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, jadi harus melampaui generasi sebelumnya,” Tutup Iwan.(*)