NewsSosial Masyarakat

Webinar PP PMKRI : Penerapan New Normal Jangan Jadi Ajang Uji Coba

BERITAPEKERJA.COM |JAKARTA- Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) mengadakan Webinar via aplikasi zoom dengan mengangkat tema “Strategi Tantangan Penerapan New Normal di Daerah“, yang diikuti oleh ratusan peserta dari seluruh pelosok Indonesia dari berbagai kalangan.

Dalam pesan rilisnya, Jumat, (5/6/2020) Webinar ini, hadir sebagai narasumber Wakil Menteri Kemendes PDTT RI Bapak Budi Arie Setiadi, Ketua Komite I DPD RI Bapak Agustin Teras Narang yang juga mantan Gubernur Kalimantan Selatan dan Kapuspen Kemendagri Bapak Bahtiar, Serta Ketua Presidium PP PMKRI Saudara Benidiktus Papa.

Wakil Menteri Desa dan PDTT Budi Arie Setiadi dalam pemaparannya mengatakan bahwa Pandemi Covid-19 ini adalah wabah yang melanda seluruh dunia tanpa terkecuali termasuk Indonesia. “Pasca Pandemic ini, khususnya bagi masyarakat desa bahwa tujuan dari new normal adalah kehidupan kita harus lebih produktif, disiplin, lebih menjaga kesehatan, dan memberikan nilai tambah dalam proses kehidupan ekonomi, politik, social dan budaya kita,”ujarnya

Menurutnya, perubahan ini sebagai konsekuensi dari pandemic Covid-19. “Perlu saya sampaikan bahwa laporan lembaga keuangan dunia bahwa Indonesia masih bisa tumbuh 3 persen di quarter pertama tahun 2020. Dibanding negara-negara lain, cina yang minus 1,6 %, dan eropa 2,7 %. Kita termasuk negara yang memiliki daya tahan ekonomi yang luar biasa. Walaupun nanti di quarter kedua di bulan april dan juni ini semua negara akan mengalami penurunan termasuk Indonesia,” kata Ketum Projo ini.

Lembaga keuangan di dunia ini juga meramalkan bahwa Indonesia akan menjadi salah satu dari dua negara tercepat dalam pemulihan ekonomi setelah Cina, oleh karena itu, perlu kerjasama dari kita semua agar bisa keluar dari krisis ekonomi yang melanda seluruh dunia.

“Mari kita bersama-sama bertarung dan berjuang untuk menggerakan kembali ekonomi kita khususnya pedesaaan karena desa sebagai pusat produksi tanaman pangan agar bisa lebih produktif dan bisa membantu bangsa ini dari ketergantungan import pangan karena 86 persen desa di Indonesia adalah desa berbasis ekonomi pertanian,” tandasnya

Selanjutnya, Ketua Komite I DPD RI, Agustin Teras Narang dalam pemaparannya mengatakan bahwa pandemic Covid-19 merupakan extra ordinary atau kejadian yang luar biasa. Berkenaan dengan itu, senada dengan informasi yang disampaikan oleh Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 bahwa ada 102 Kabupaten/ Kota yang aman dari pandemic Covid-19. Diketahui bersama bahwa di Indonesia ada 514 kabupaten/kota.

“Yang menjadi pertanyaannya adalah Bagaiamana status keadaan di 412 Kabupaten/Kota. Apakah statusnya hijau, kuning atau merah? Dan harus kita dalami lebih lanjut,” jelas Agustin Teras Narang

Lebih dari pada itu, Teras Narang juga mengkritisi kebijakan Pemerintah, DPR dan KPU tentang pelaksanaan Pilkada yang tetap diagendakan pada tanggal 9 Desember mendatang ditengah ketidakpastian pandemi Covid 19.

Pada kesempatan yang sama, turut hadir Kapuspen Kementerian dalam Negeri, Bahtiar dalam penjelasannya mengatakan bahwa pertahanan terkuat kita dalam menghadapi pandemic Covid-19 adalah kedisiplinan warga negara.

“Kami sudah menuliskan dan memberikan pedoman kepada Pemerintah Daerah dalam dua buku. Senada dengan yang disampaikan oleh Bapak Presiden bahwa bagaimana supaya kita tetap produktif di tengah pandemic ini. Kita mencoba untuk membangun konsepsi baru dan bebas dari pandemic Covid-19, karena pandemic covid-19 ini akan berlangsung jangka panjang,” kata Bachtiar.

Dalam diskusi ini, sebagai pembicara terakhir, Ketua Presidium PP PMKRI, Benidiktus Papa dalam pemaparannya menyampaikan bahwa diskusi ini dilaksanakan sebagai bagian dari upaya PMKRI memberikan ruang kepada masyarakat dalam menanggapi rencana pemerintah terkait penerapan kebijakan New Normal.

Berkaitan dengan sikap PMKRI, perlu kita berbicara soal efektivitas penyelenggaraan PSBB yang sudah berlangsung selama hampir tiga (3) bulan. “Kami tentu mengapresiasi pemerintah dan stakeholder dalam upaya penanganan covid tapi juga kami memberikan catatan-catatan kritis terkait rencana penerapan New Normal,” ucapnya

Menurutnya, Pemerintah harus membuka data secara terbuka berkaitan dengan evaluasi efektifitas PSBB diseluruh daerah termasuk dalam hal protokol agar dijalankan secara tegas, disiplin dan konsekuen dilapangan. Selain itu Transparansi Anggaran Covid-19 sebesar 405 T sangat penting dibuka ke Publik.

Penyerapan anggaran covid 19 ini harus dibuka dan dijelaskan kepada masyakat. “Atas nama PMKRI kami mengingatkan agar Penerapan New Normal oleh pemerintah harus memberikan kepastikan kehidupan yang lebih baik kepada masyarakat ditengah pandemi. jangan sampai kebijakan ini sebagai ajang uji coba.” tegas Beni

Narahubung PP PMKRI, Dwi Sitohang menjelaskan antusiasme peserta sangat tinggi dalam mengikuti seminar ini. “Banyak peserta yang mengikuti seminar ini selain mahasiswa ada juga tenaga profesial dan awak media yang tertarik bukan semata-mata karena menyediakan sertifikat, melainkan karena isu yang diangkat dalam seminar ini sangat menggugah publik karena ingin mengetahui terkait New Normal yang akan diberlakukan dibeberapa daerah,” pungkas Dwi. (Ags)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button