
BERITAPEKERJA.COM|RIAU – Kelompok Petani Simalingkar A dan Sei Mencirim,Deliserdang, Sumateta Utara yang melakukan aksi jalan kaki menuju Istana Negara untuk mencari keadilan telah memasuki hari yang Ke-15 Rabu (08/07/2020).
Saat ini kelompok tani diketahui telah berada di daerah Provinsi Riau, Kabupaten Bagan Batu, Kecamatan Balai Jaya.
Perjalanan para petani menuju Istana Negara diperkirakan sepanjang 1812 km. Perjalanan para petani saat ini telah mencapai sekitar 500 km.
Hal ini disampaikan oleh Aris selaku koordinator aksi dalam keterangan tertulisnya pada BeritaPekerja.Com, Rabu (8/7).
“Perjalanan kami saat ini diperkirakan mencapai 500 km dan akan menempuh sepanjang 1812 km.
Perjalanan kami sekitar 1312 km lagi untuk tiba di Istana Negara Jakarta,” tutur Aris
Aris menambahkan apa yang telah dilakukan kelompok tani telah mendapat respon dari Pemerintah pusat diantaranya Wakil Menteri Agraria, Komisi II, Komisi IV, Komisi VI DPR-RI.
Dari komunikasi yang dilakukan bahwa pemerintah berjanji akan menyelesaikan konflik agraria,” tambah Aris.
Di saat menapat respon tersebut Rabu (8/7/2020) didapat informasi dari desa Simalingkar A bahwa telah terjadi intimidasi dari Anak Perusahaan PTPN II, yakni PT. Nusa Dua Berkala (PT NDB).
Isi surat tersebut yakni meminta agar seluruh petani untuk mengosongkan rumah dan lahan pertanian.
“Baru saja kami mendapat respon dari pemerintah pusat justru pada hari ini kami juga mendapat kabar dari desa Simalingkar A terjadi intimidasi dari Pihak PT.NDB yakni anak perusahaan PTPN II.
Isi surat tersebut berisi agar kami seluruh petani diminta untuk mengosongkan rumah dan lahan pertanian kami,” jelas Aris
Menurutnya para petani Simalingkar A dan Sei Mencirim bahwa mereka telah menempati dan mengelola lahan tersebut sejak 1951. Sedang pihak perkebunan hanya sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) yang diterbitkan pada Maret 3/ 2020. Pihak PTPN II maupun anak perusahanya juga tidak pernah menguasai lahan secara fisik hingga saat ini.
“Tentu ini adalah kabar yang sangat memukul hati kami sebagai petani kecil yang saat ini sedang berjalan kaki menuju Istana Negara untuk mencari keadilan” keluh Aris
“Disaat pemerintah merespon dan akan menyelesaikan konflik justru PTPN II dan anak perusahaannya melakukan intimidasi secara masif dan terus menerus,” ucapnya kesal.
Berikut tuntutan Petani yang tergabung dalam Serikat Petani Simalingkar Bersatu dan Serikat Tani Mencirim Bersatu.
1. Agar negara dalam hal ini pemerintah untuk menghentikan upaya-upaya PTPN II dan anak perusahaanya.
2. Bubarkan PTPN II
3. Berikan hak atas tanah kepada petani Simalingkar A dan Mencirim
4. Presiden diminta tegas kepada Mentri Agraria dan Mentri BUMN agar tidak melihat situasi ini sebagai hal yang biasa saja.
“Kami petani Simalingkar dan Mencirim sudah siap melakukan apapun untuk merebut kembali hak kami.
Bahkan bumi hangus sekalipun akan kami lakukan apabila persoalan ini tidak segera diselesaikan oleh negara,” tegas Aris