BeritaPekerja.Com|Siantar – Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PD PHJ) Pemko Siantar atau Pasar Tradisional Siantar setiap hari dikunjungi oleh masyarakat kosumen untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.
Kebiasaan konsumen berbelanja di pasar tradisional ini merupakan sebuah pilihan dalam melakukan tawar menawar sehingga menghasilkan kepuasan dalam berbelanja.
Namun terkadang konsumen mengurungkan niatnya dalam berbelanja ke pasar tradisional saat di pasar tradisional terlihat pandangan dan aroma busuk yang berasal dari tumpukan sampah di pintu masuk pasar.
Pada akhirnya konsumen beralih ke pasar modern yang tidak jauh dari lokasi.
Jika konsumen memilih berbelanja ke pasar modern karena ketidaknyamanan dapat di pastikan kunjungan ke pasar tradisional ke Perusahaan Daerah Horas Jaya (PD PHJ) Siantar yang dipimpin Bambang Kencono Wahono ini akan semakin menurun
Salah seorang pedagang Pasar Horas di Gedung III lantai I di jalan Merdeka bernama Krisman Napitupulu mengatakan,”kami sudah tidak nyaman berdagang lagi saat sampah sudah menumpuk di dekat dagangan, karena selain aromanya bau busuk juga membuat sesak nafas,” katanya kepada BeritaPekerja.com, Minggu (6/12/20).
“Tumpukan sampah ini juga bukan kami saya yang mencium pelanggan juga sudah mengeluh. Aku khawatirkan para pelanggan akan enggan berbelanja ke pasar ini bahkan sampai saat ini penjualan kami juga sudah menurun,” tambah Krisman dengan nada mengeluh.
Ia menambahkan mereka sudah pernah menyampaikan hal tersebut ke pihak pengelola agar sampah rutin di angkut ke TPA (tempat pembuangan akhir). Agar aroma bau busuk tidak mengganggu kenyamanan pedagang dan konsumen. Namun tetap saja tidak diangkut.
Terpisah seorang pedagang pasar Dwikora bermarga Sirait saat dimintai keterangan mengatakan bahwa tumpukan sampah di depan pintu gerbang Pasar Dwikora kerap terjadi, hingga aroma bau busuk menimbulkan ketidaknyamanan dalam berjualan.
“Tumpukan sampah disini hanya sesekalinya di angkut kadang sampahnya sudah bau bangkai,” ucapnya
Pantauan media ini tumpukan sampah sudah memakan bahu jalan dan tidak jarang terlihat baik pedagang maupun pembeli menutup hidung saat transaksi berbelanja.
Media ini juga mencoba mengkonfirmasi Dirut PD-PHJ Bambang Kencono Wahono SH, melalui pesan singkat WhatsApp, namun sampai berita ini diturunkan belum bersedia memberikan keterangan walau pesan sudah masuk.
Selanjutnya media ini juga mengkonfirmasi Kadis Lingkungam Hidup dan kebersihan Pemko Pematangsiantar, Dedi Tunasto Setiawan melalui pesan WhatsApp namun juga belum memberi tanggapan.
Penulis : Agus