BeritaPekerja.Com|Sigapiton – Masyarakat desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata, Samosir sampai saat ini masih diselimuti duka terkait kebijakan BPODT (Badan Pengelola Otorita Danau Toba) yang melakukan tindakan sepihak.
Dimana proses pembangunan di tanah leluhur keturunan Ompu Ondol Butarbutar seluas 120 hektar tersebut dikabarkan telah dilakukan buldoser hingga tanaman dan sejumlah bangunan warga rata dengan tanah.
“Secara defacto kehadiran BPODT konon untuk melakukan pembangunan pariwisata untuk mensejahterakan masyarakat lokal saat ini telah berubah menjadi malapetaka bagi warga desa Sigapiton,” tulis seorang warga Yogi Boetars di akun Facebooknya Kamis (17/12/2020) sekitar Pukul 18.00 WIB.
Pemilik akun Yogi Boetars atau dengan nama lengkap Mangatas Togi Butarbutar tersebut diketahui telah lama perjuangkan dan mencari solusi termasuk Kementerian, namun menurutnya kekuatan BPODT jauh lebih kuat.
“Hak-hak masyarakat setempat selaku pemilik tanah adat tidak di hargai dan terjadi perampasan secara paksa dan ironisnya warga Sigapiton dijadikan tersangka karena mempertahankan dan memperjuangkan pengembalian tanah adatnya,” tulisnya.
Togi Butarbutar bersama warga Sigapiton yang hidup bergantung dari hasil tani tersebut hingga kini masih membutuhkan belaskasihan dari para tokoh yang dianggap berpengaruh dalam menuntaskan persoalan yang sedang dialami mereka.
“Masih adakah tokoh-tokoh putra batak yang mau menegakkan keadilan dari kezoliman para penguasa saat ini???,” tulis Yogi di akun Facebooknya.