BeritaPekerja.com|Siantar – Menjelang akhir tahun Natal dan Tahun Baru pusat Pasar Horas salah satu pasar tradisional di Kota Pematangsiantar ramai dikunjungi oleh konsumen untuk berbelanja kebutuhan pokok.
Bahkan tidak seperti biasa konsumen membeli kebutuhan pokok dengan jumlah yang cukup agar persediaan terpenuhi.
Selain Pasar Dwikora, Pasar Horas juga menjadi salah satu pilihan karena lokasinya tersedia berbagai jenis angkutan kota dan tidak jauh dari inti kota.
Namun permasalahan serius di pasar tradisonal kerap menjadi keluhan konsumen dan pedagang adalah kebersihan. Termasuk tumpukan sampah yang beraroma bau busuk, sehingga menganggu kenyamanan dan mengganggu kesehatan.
Seperti yang terlihat di Gedung II tepatnya di tangga besar Pasar Horas, persis di lantai bawah kantor Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PD PHJ) Jalan Imam Bonjol,
Pantauan BeritaPekerja.com Minggu,(27/12/20) tampak sampah berserakan di tangga tersebut. Dimana tangga tersebut merupakan akses jalan para pedagang dan konsumen bahkan para pegawai kantor PD PHJ.
Salah seorang pedagang yang berjualan di seputaran tangga besar dan tidak ingin disebut namanya saat dikonfirmasi mengatakan bahwa mereka kerap mencium aroma bau busuk dari tumpukan sampah tersebut akibat tidak segera diangkut oleh PD PHJ.
“Sudah sering mencium aroma bau busuk sampah ini, karena orang itu (PD PHJ- red) tidak segera mengangkutnya dan selalu alasannya terkendala mobil angkutan sampah,” ucapnya.
Keluhan para pedagang sekitar lainnya seorang ibu mengatakan ” mereka bilang cegah Corona, tumpukan sampah ini juga kan sumber corona” ucapnya.
Salah seorang pengawas kebersihan PD PHJ bermarga Sembiring saat di konfirmasi menjelaskan bahwa keluhan para pedagang sudah sering dia dengar, bahkan dirinya sudah berkoordinasi dengan Kasubag (Kepala Sub Bagian) kebersihan agar angkutan sampah segera di fasilitasi, namun permintaan tersebut tidak di respon maupun ditindaklanjuti.
“Sudah ku sampaikan hal tersebut kepada kasubbag kebersihan namun jawabnya, “oh gitu ya, itu saja dan angkutannya tidak juga datang” ujar Sembiring
Sembiring yang sudah satu tahun menjadi pengawas kebersihan di gedung III menjelaskan bahwa tumpukan sampah tersebut berasal dari gedung III dan setiap harinya para anggotanya harus bekerja mengangkut dan mengumpul sampah tersebut di ujung gerbang Gedung III dan jika telat gaji anggota akan di potong.
Menurutnya yang menjadi kendala adalah mobil angkutan sampah ditambah kesulitan mobil untuk memasuki area gedung karena hal tersebut kami sering berdebat dengan para supir angkut.
“Kalau sampah tersebut tidak segera kami angkat dari dalam maka gaji kami akan di potong. Lebih baik kami selamatkan kerja kami daripada gaji anggota di potong,” jelas Sembiring
Media ini juga mencoba mengkonfirmasi Dirut PD-PHJ Bambang Kencono Wahono SH melalui pesan singkat WhatsApp mengatakan hal tersebut karena kekurangan mobil angkutan sampah sebab armada hanya 3 unit dan sudah tua.
Pada saat yang sama di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di Tanjung Pinggir belum bisa membuang sampah karena antri beberapa dinas untuk membuang sampah.
“Kekurangan mobil pengangkut di kita, cuma 3 unit dan sudah tua. Dan pada saat ini juga masalah di TPA Tanjung Pinggir belum bisa juga membuang karena antri di beberapa Dinas untuk membuang sampah,” ujar Bambang
Ketika media ini menanyakan solusi, terkait tumpukan sampah semakin banyak di tengah kesempatan pedagang menjelang akhir tahun, pihaknya akan mengajukan ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan agar turut membantu mengangkut sampah di wilayah Pasar Horas dan Pasar Dwikora.
“Ini masih kita ajukan kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan agar turut membantu mengangkut sampah di wilayah Pasar Horas dan Dwikora,” ujarnya mengakhiri.
Penulis : Agus