BeritaPekerja.Com |Simalungun – Kelangkaan pupuk masih terjadi dibeberapa daerah, seperti di kecamatan dolok Panribuan Kabupaten Simalungun. Tidak sedikit petani mengeluhkan minimnya pupuk untuk kebutuhan lahan pertaniannya, parahnya lagi telah terjadi menaikkan harga pupuk bersubsidi dijual oleh kios-kios penyalur tidak berdasarkan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Salah satu petani Dolok Panribuan yang tidak bersedia disebutkan namanya mengeluhkan kondisi kelangkaan pupuk serta terjadinya kenaikan harga pupuk.
“Pupuknya langka dan harganya pun sudah naik dijual sama kios-kios penyalur, dan kami tidak berani terlalu maju melaporkan ini kepada pemerintah, takutnya kami nanti tidak kebagian pupuk,”ucapnya kepada kru BeritaPekerja.Com, Jumat, (7/5/21).
Koordinator Pertanian Kecamatan Dolok Panribuan Rolli Sidabutar mengatakan terkait kenaikan harga pupuk sudah pernah disosilisasikan bersama beberapa Nagori dan para kios penyalur pupuk. Dimana harga pupuk menjadi Rp. 280.000 perpasang agar satu harga tiap Nagori, dimana telah terjadi perbedaan harga di tipa Nagori dan para penyalur pupuk mengatakan dalam kesimpulannya agar semua petani harus bersepakat satu harga.
“Aku pun jadi menyesal mensosialisasikan itu, akhirnya aku jadi bumerang. Namun aku akan kembali undang para kios penyalur, suapya harga pupuk sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi,” kata Rolli saat ditemui kru BeritaPekerja.Com di Gudang Pupuk Kecamtan Dolok Panribuan.
Ketika mensosialisasikan agar pupuk naik, kata Rolli tujuannya agar semua harga di Kecamatan Dolok Panribuan satu harga. Mengingat tahun tahun sebelumnya harga pupuk berbeda tiap Nagori.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun, Ruslan Sitepu saat dimintai tanggapannya terkait adanya kepala Kordinator Pertanian Kecamatan telah mensosialisasikan harga pupuk naik diluar dari harga yang ditentukan kementerian pertanian. Ruslan akan memberikan teguran jika terbukti menerapkan kenaikan harga pupuk.
“Aku akan turun bersama Kabid ku. Biar saya tegur, akan saya surati dia, bila perlu dipindahkan” kata Ruslan Sitepu.
Para petani yang tidak bersedia ditulis nama nya satu persatu kepada media ini, mengharapkan kepada pihak Polres Simalungun Bidang Ekonomi segera memanggil Kepala Pertanian Kecamtan Dolok Panribuan untuk dimintai keterangan terkait kenaikan harga pupuk. (WH.BB)