Oleh: Dr. Agung Kwartama.,SE.,MM.,MH
(Dosen dan Praktisi UMKM)
Mendengar istilah jajan mungkin bukan suatu yang asing bagi seluruh warga Indonesia, mengingat jajan sudah keseharian yang sering diucapkan dan dilakukan dalam keseharian yaitu dengan membeli barang barang dengan nilai yang kecil untuk konsumsi pribadi baik jasa maupun produk tertentu yang bisa dilakukan sehari hari atau untuk waktu tertentu.
Dengan pelonggaran PPKM ( Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ) saat ini memberikan ruang untuk UMKM ( Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ) mulai perlahan-lahan membuka diri untuk menjalankan usahanya. Terutama para pegawai yang terimbas pademi covid-19 yang belum tahu kapan berakhir, ini terutama kena PHK, dirumahkan dan belum yang mempunyai pekerjaan secara tetap.
Selain itu bantuan pemerintah dalam bentuk subsidi berbagai hal seperti relaksasi pajak, bantuan pendidikan, kesehatan , bantuan tunai untuk keluarga terimbas pademi serta lainnya untuk meningkatkan daya beli masyarakat disaat ekonomi yang belum pulih secara makro.
Diharapkan dengan bantuan pemerintah tersebut, diharapkan usaha masyarakat kecil mencoba peruntukan untuk membuka usaha kecil dengan modal terbatas, dimana banyak kita mulai lihat pedagang kue, makanan, minuman serta usaha jasa seperti laundry, tukang cukur, cuci mobil dan mobil , cuci sepatu dan helm serta lain-lainnya yang perlu dukungan dalam pembelian, agar produk atau usaha tersebut untuk tetap bertahan disaat ekonomi masih kurang baik bagi seluruh dunia yang mengalami pademi covid-19 ini.
Negara Indonesia saat ini mempunyai warga yang punya harkat dan martabat tinggi , tidak mudah menyerah seperti merebut kemerdekaan, dimana segala sesuatu diperoleh tidak dengan pemberian akan tetapi usaha, inovasi serta kreatifitas yang dimiliki untuk mendapatkan penghasilan atau pendapatan dalam memenuhi kebutuhan sehari hari. Hal ini tercermin bahwa mulai tumbuh usaha mikro di setiap daerah untuk melakukan penjualan jasa dan produk dengan keaneka ragaman serta keunikan yang bisa menghasilkan pendapatan untuk usahanya.
Merujuk data BPS ( Badan Pusat Statistik ) bulan agustus 2021 memberikan informasi pertumbuhan ekonomi lebih dari 7 % dibanding tahun sebelumnya sehingga berasumsi bahwa negara Indonesia mengalami peningkatan ekonomi setelah keterpurukan pada tahun 2020. Akan tetapi kita tidak boleh lengah karena pertumbuhan ini dipengaruhi oleh penjualan komoditas pertanian, industry pengolahan dan penjualan bahan tambang sehingga sangat rentan jika terus dipertahankan. Yang dibutuhkan saat ini adalah daya beli masyarakat untuk membeli produk-produk yang dihasilkan oleh usaha dalam negeri yang berimbas kestabilan ekonomi yang ada di Indonesia.
Gerakan atau ide ayo jajan yang sempat dicanangkan oleh salah satu pemimpin di jawa tengah mungkin bisa menjadi salah satu alternative kebangkitan ekonomi di Indonesia terutama industry mikro yang perlu untuk dikembangkan dan diperhatikan dalam menjalankan usahanya. Yaitu mensosialisasikan untuk para pegawai pemerintah, pegawai swasta dan pelaku usaha yang mempunyai pendapatan rutin setiap bulan dapat melakukan pembelian skala kecil seperti membeli kue, minuman yang ada di sekitar / usaha kecil untuk rapat, makan siang atau sumbangan yang diberikan kepada tempat ibadah serta warga sekitar yang ada dilingkungan tersebut sehingga usaha mikro ini tetap berjalan atau istilahnya mensosialisasikan untuk jajan sebagai kegiatan rutin dan kesinambungan dalam pelaksanaannya.
Dengan semangat gotong royong yang dimiliki warga Indonesia apalagi dibulan kemerdekaan ini diharapkan semangat tersebut tidak luntur. Dimana gotong royong tidak hanya melakukan kegiatan bersama-sama akan tetapi membantu ekonomi lingkungan sekitar dengan membeli produk-produk usaha kecil yang ada di lingkungan tempat tinggal seperti berbelanja bahan pokok diwarung terdekat, berbelanja sayur mayur , buah-buahan dipasar tradisiona, service motor atau mobil dibengkel terdekat , mencukur rambut dan salon serta hal-hal lainya seperti jajan yang nilai kecil akan tetapi mempunyai efek luar biasa kepada industri UMKM.
Melakukan pembelian untuk produk atau jasa disekitar lingkungan akan mempunyai efek sosial lebih dimana interaksi sosial antar tetangga, lingkungan akan semakin baik. Harkat, martabat usaha kecil yang lebih baik mengingat pembelian dilakukan oleh warga sekitar dan memperkerjakan orang yang dikenal sehingga kualitas serta kuantitas produk akan tetap terjaga dengan baik.
Hal ini sebagai wujud negara yang merdeka dengan tidak menggantungkan akan bantuan negara lain memenuhi kebutuhan pokok sehari hari akan tetapi usaha mandiri, gotong royong dalam ekonomi serta peran pemerintah untuk terus melakukan pembinaan UMKM akan mejadi alternative bangsa Indonesia yang memiliki kekuatan ekonomi yang kuat untuk menghadapi pademi yang masih berlanjut.
Harapan untuk jajan akan produk jasa atau barang untuk usaha kecil disekitar lingkungan tempat tinggal, perlu untuk terus dikembangkan sebagai semangat usahawan kecil untuk terus berjuang dalam pengembangan bisnis atau menjadi entrepreneurship baru yang tidak mengandalkan bantuan terus menerus ke pemerintah atau perusahaan-perusahaan untuk membangun bisnis, akan tetapi didorong untuk menciptakan lapangan lapangan kerja baru disekitarnya agar kita bebas dan merdeka dalam belenggu penganguran yang terjadi karena imbas pademi ini.
Tetap semangat untuk berkarya dan menghasilkan kreatifitas demi menjaga ekonomi Indonesia untuk tetap tumbuh dalam mensejahterakan rakyat..