BeritaPekerja.com I SIMALUNGUN –
Sudah menahun Dinas PU bina Marga Prov Sumatera Utara sepertinya menutup mata terhadap kondisi jalan lintas Sumatra (Jalinsum) Siantar Perdagangan.Jalan ini sudah sering makan korban jiwa.
Pantauan media ini jalan tersebut kerap dilewati truk interkuler dan tronton yang diduga melebihi beban (tonase). Seperti truck kayu milik PT.TPL yang dituding sebagai salah satu pemicu kerusakan jalan lintas Pematangsiantar – Perdagangan. Menurut warga sekitar setiap harinya ratusan truk bermuatan kayu melebihi tonase melintas dijalan ini.
Pantauan media ini Minggu (29/08/2021) sekitar pukul 09.00 wib kondisi jalan sudah sangat memprihatinkan, aspal terkelupas dan lubang di sepanjang jalan dengan ukuran besar dengan kedalaman lebih dari 20 cm, terutama diwilayah Nagori Pematang Kerasaan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun.
Kondisi ini juga sudah mulai terlihat dari jalan Asahan km 4, tepatnya di depan Kantor PN Simalungun hingga ke Perdagangan. Sisi kiri dan kanan jalan banyak berlubang, bahkan di tengah jalan ada yang berlubang yang siap memakan korban jiwa.
“Kami warga yang berdomisili di sepanjang Jalinsum ini sering menimbun jalan dengan memakai semen cor guna mengurangi gangguan terhadap pemakai jalan dengan dana swadaya. Sebab bukan rahasia lagi truk hasil pertanian dan logging (kayu olahan) melebihi kapasitas kerap melintas di sini,” ujar warga sekitar.
Lebih lanjut warga mengatakan di musim penghujan ini kondisi jalan semakin parah. Masyarakat berharap agar Pemkab Simalungun melaporkan kondisi ini ke Pemda provinsi Sumatera Utara untuk dilakukan perbaikan.
“Sebelumnya jalan lintas Sumatera jurusan Pematangsiantar- Perdagangan ini ada dua titik yang diperbaiki oleh Dinas PU Bina Marga Prov Sumut. Namun perbaikan jalan TA 2019/2020 yang terbilang baru dikerjakan namun kondisinya kini sudah mengalami kerusakan,” ujar seorang warga
Warga juga berharap agar truk yang melebihi kapasitas dilakukan penertiban dan penindakan sesuai dengan aturan yang berlaku,”ujarnya (WH.BB)