NewsUncategorized

DPP PARKINDO Desak Kapolri Usut Tuntas Pengeroyokan Ketum KNPI

BeritaPekerja.Com | Jakarta – Waketum DPP PARKINDO, Korneles Galanjinjinay, desak Kapolri usut tuntas aktor Intektual, Pelaku, dalang Dan Motif dibalik Pengroyokan Ketua Umum DPP KNPI, Haris Pertama.

Korneles menilai kejadian yang dialami ketum KNPI Haris Pertama ini diduga  karna Ketum KNPI Haris Pertama sangat vokal Dan kritis terhadap kebijakan-kebijakan Pemerintah yang tidak pro rakyat, tapi malah sebaliknya kebijakan-kebijakan Pemerintah sangat Pro Penguasa dan pengusaha.

“Jadi kami menduga karna terkait sikap ketum KNPI Haris Pertama sangat vokal dan kritis terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah itulah ada oknum penguasa dan pengusaha yang merasa terganggu dan tersinggung sehingga mereka merencanakan skenario pengroyokan Dan bahkan mungkin bisa menghabisi Ketum KNPI Haris Pertama,” kata Korneles kepada BeritaPekerja.Com

Mantan Ketua Umum GMKI ini menduga bahwa pengroyokan ini juga terkait sikap ketum KNPI Haris Pertama yang pernah melaporkan dan penjarakan Ferdinan Hutahaean serta Abu Janda.

Menurutnya, proses hukum Abu Janda, hingga kini tidak tampak dengan jelas. Kemudian serangan membabi buta kepada Ketum KNPI Haris Pertama itu juga diduga karna Backingan Ferdinan Hutahaean.

“Abu Janda merasa tak nyaman bahkan sangat terganggu, karena dianggap mengacaukan skenario mereka yang memainkan isu Islamphobia,” jelasnya

Lebih janjut, kata Korneles bahwa pengroyokan itu juga bagian dari skenario untuk membungkam suara pemuda Yang vokal dan kritis terhadap Rezim otoritarian. “kami mendesak Kepada rezim penguasa Untuk menertibkan mereka yang membungkam suara Pemuda dengan cara-cara premanisme” tegas Korneles

“Kami juga mendesak Kapolri agar menjamin keamanan dan kenyamanan ketum KNPI Haris Pertama dan keluarga, karena (22 Feb 2022-red), ketum KNPI haris pertama akan mengikuti sidang Di Pengadilan jakarta pusat dengan kapasitas sebagai saksi,” pungkasnya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button