JAKARTA – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Erma Suryani Ranik meminta presiden bersikap tegas mencopot Menkopolhukam Wiranto, karena terbukti gagal dalam melakukan antisipasi terhadap persoalan politik dan keamanan di Indonesia.
“Aksi demonstrasi di seluruh Indonesia yang berujung dengan tewasnya 2 orang mahasiswa di Sulawesi Tenggara, maka dengan ini kami selaku anggota komisi hukum DPR, meminta kepada presiden Joko widodo mencopot Menkopolhukam Wiranto,” kata Erma dalam siaran persnya yang diterima Gatra.com, Jumat (27/9).
Anggota Fraksi partai Demokrat ini juga meminta Kapolri untuk mengusut tuntas peristiwa yang terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara.
“Siapa aparat yang terlibat. Peluru apa yang telah membunuh adik adik mahasiswa. Jika polisi menggunakan peluru karet. Mahasiswa pasti tidak akan mati,” katanya.
Erma juga meminta Kapolri untuk mencopot Kapolda Sulawesi Tenggara karena terbukti tidak profesional dalam menangani aksi demonstrasi.
“Menangani aksi aksi demonstrasi dan kritik terhadap pemerintah, jangan dilakukan dengan kekerasan dan represif. Hindari karena akan menimbulkan korban. Indonesia adalah negara demokrasi,” katanya.
Diketahui Muh Yusuf Kardawi (19) yang menjadi korban dalam aksi demonstrasi di gedung DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra), di Kendari dilarikan ke RSU Bahteramas karena menderita luka di bagian kepala.
Yusuf tercatat sebagai mahasiswa jurusan Teknik D-3 Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, ini mengalami perdarahan dan meninggal dunia sekitar pukul 04:00 Wita, pada Jumat (27/9) .
Sehari sebelumnya, Randi (21) yang juga berstatus mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan UHO dilaporkan tewas, karena diduga tertembak saat aksi demo berlangsung.
Sumber : Gatra.com