BeritaPekerja.Com | Siantar – Tidak henti-hintanya pedagang penjual burung di pusat Pasar Horas Gedung 4 Lantai 1, Jalan Merdeka Pematangsiantar mengalami kerugian atas kehilangan dagangan burungnya dari dalam kios, Minggu, 29/02/21.
Ita Hasibuan (54) warga jalan Tanah Jawa Kelurahan Melayu, Kota Pematangsiantar menyampaikan kepada BeritaPekerja.Com lewat sambungan telepon seluler, kabar kehilangan burung tersebut diketahui setelah dirinya membuka kios sekitar pukul 08.10 Wib.
Menurutnya, terlihat isi sankar burung dan kandang burung sudah banyak burung jenis Love tidak ada lagi. Dirinya sontak terkejut, karena jumlah burung yang hilang tidak sedikit. Setelah dihitung berkisar 40 ekor.
“Saat kubuka kiosku, terlihatku isi sangkar sudah banyak yang kosong, termasuk isi burung yang berada dikandang pun dicuri juga,” ucapnya.
Lanjut Ita, jika burung Love itu sering dijual seharga Rp 75.000 per ekornya, jika ditotal dengan 40 ekor burung yang hilang, kerugian ditaksir 3 juta rupiah.
“Ngeri kali kurasa bah, dimasa pandemi ini pun sudah sunyi penjualanku, hilang pula lagi burungku,” keluh Ita.
Masih tambah Ita, bukan hari ini saja dirinya kehilangan burung. Sebelumnya sekitar 6 bulan yang lalu juga mengalami hal yang sama.
“Bukan hanya hari ini saja aku kehilangan, 6 bulan yang lalu pun kek gini juga yang kualami,” terang istri dari Sarifuddin Pohan ini.
“Semogalah pihak PDPHJ bisa bertanggungjawab tentang hilangnya burungku ini. Dan petugas keamanan jangan lengah teruslah,” pungkasnya.
Terpisah, Edi Siburian salah satu pedang Gedung 4 lantai 2, yang juga ketua KP2H (Komunitas Pedagang Pasar Horas) Gedung 4 menyampaikan kepada media ini, sebelumnya dirinya menerima laporan dari pedagang telah terjadi kebongkaran kios burung.
Mendengar kabar pencurian tersebut, selanjutnya Edi melaporkan peristiwa ini kepada Kasub sektor Pasar Horas Polsek Siantar Barat AIPTU Risdianto Saragih.
Kemudian Aiptu Risdianto bersama koordinator trantib PDPHJ laksanakan cek TKP atas terjadinya pencurian di kios penjualan burung. Dan korban sudah membuat laporan.
“Sangat disayangkan kenyamanan para pedagang selalu terjadi, secara khusus maraknya pencurian barang dagangan dalam kios meskipun pintu dan gemboknya mahal, tetap saja kehilangan,” ujar Edi yang juga Wakil Keta AP2T (Aliansi Pedagang Pasr Tradisional) ini.
Ketika media ini konfirmasi ke salah satu jajaran direksi, Toga Sihite, via Aplikasi Whats App, untuk dimintai penjelasan terkait korban pedagang penjual burung, dirinya menjawab bahwa info ini sudah diteruskan ke Direktur Operasional PD.PHJ.
“Diteruskan ke Direktur Operasional da laeku (ya Laeku-red), terima kasih informasinya,” jawabnya dalam pesan Whats App nya. (Agus).