BeritaPekerja.Com | Siantar – Kepolisian terus mendalami penyidikan kasus tewasnya Rosalia Cici Maretini br Siahaan (21) warga Desa Bangun Sari, Dusun XIV Salam Tani, Kecamatan Tanjung Morawa.
Untuk mengusutan lebih lanjut atas kasus pembunuhan sadis ini, polisi menahan Pdt Anderson Sembiring Kembaren, hingga terus menginterogasi Anderson secara maraton. Anderson ditempatkan di sel tahanan Polres Deliserdang Sejumlah saksi yang dikumpulkan, baik dari lokasi dan barang bukti masih didalami penyidik.
Apa sebenarnya yang terjadi?
Firasat tidak enak sudah timbul di hati orangtua Rosalia pada Kamis (31/5/2018) lalu, hingga terkuak modus Pdt Anderson Sembiring Kembaren menjajak ‘Lia’ panggilan akrab Rosalia kebaktian ke luar kota.
Renta Daulina Nasution, dialah ibu kandung Lia, tinggal di Jalan Selamat Gang Jadi. Suaminya sudah lama meninggal. Hingga SMP, Lia dibesarkan Renta bersama kakaknya. Total 6 anak yang dihidupi Renta, sepeninggal suaminya.
Sehari sebelum Lia menemui ajal, Anderson memang sudah menjanjikan akan mengajak Lia pergi kebaktian ke luar kota. Kata Renta, awalnya dirinya tidak merasakan firasat aneh.
Seperti diketahui, Lia ditemukan tewas bersimbah darah, dihabisi oleh orangtua angkatnya Pdt Anderson Sembiring Kembaren.
Lia ditemukan di kamar mandi Gereja Sidang Rohul Kudus Indonesia (GSRI) Jalan Kebun Sayur, Gang Pendidikan, Dusun XII Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa, Kamis (31/5/2018) sekitar pukul 10.30 WIB.
Tribun Medan.com merangkum fakta lain dari Renta Daulina Nasution dari awal kejadian hingga anaknya tewas mengenaskan. Berikut 5 fakta tewasnya Rosalia versi ibu korban:
1. Awak Malapetaka
Menurut keterangan ibu kandung korban, Renta Daulina Nasution mengatakan semasa hidup Lia merupakan anak angkat tersangka Anderson Sembiring sejak 2012, jadi ia bisa dibilang banyak menghabiskan waktu di rumah tersangka Anderson.
Siapa sangka, di tengah perjalanan waktu, dari sinilah awal malapetaka muncul, menimpa anaknya.
“Karena dia anak angkat, jadi dia banyak tinggal di rumah tersangka itu. Tapi sesekali sering juga Lia pulang ke sini,” kata Renta, Sabtu (2/6/2018).
2. Sempat Dua Minggu Tinggal Bersama ibu
Renta menjelaskan bahwa dua minggu sebelum kejadian, Lia banyak menghabiskan waktu bersama ibunya di Jalan Selamat Gang Jadi. Karena tidak ada bahan produksi tempat pabrik kayu selama ini Lia bekerja “Karena dia nggak kerja makanya si Lia tinggal disini selama 2 minggu,” ucapnya.
“Pokoknya kemarin itu, karena nggak ada bahan pekerjaan Lia tinggal di rumah kami. Yang jelas dalam kurun waktu 6 tahun terakhir Lia banyak tinggal di rumah tersangka itu,” jelas Renta.
3. Pendeta Janji Bertemu, Ajak ke Luar Kota
Awal mulanya sekitar pukul jam 09.00 WIB, tersangka Anderson Sembiring oknum Pendeta yang notabenenya merupakan orangtua angkat korban, menelepon korban untuk janjian pergi ke acara kebaktian di Kabanjahe. Tapi sebelum kesana mereka mau service sepeda motor dahulu.
Setelah selesai bertelepon, Lia lalu bergegas untuk bersih-bersih rumah, nyuci hingga mandi. Sekitar pukul 10.00 WIB Lia berpamitan untuk pergi berangkat dan dengan penuh senyuman Renta melepas Lia untuk pergi bertemu tersangka. “Hati-hati ya nak dan banyak berdoa,” ucap Renta pada mendiang anaknya Lia ketika itu.
4. Aneh, Wajah Ibu seperti Gosong Merasa Kena Strum
Sekitar pukul 11.30 WIB, Renta coba untuk menelepon Lia menanyakan apakah sudah sampai atau belum. Namun entah mengapa, ponsel Lia tidak bisa dihubungi sama sekali. Tapi wanita berambut sebahu ini belum merasa hal yang aneh-aneh.
“Aku sempat merasa nggak enak pas Lia pergi, pas mereka belok dari gang, wajahku kayak kena strum. Berulang kali aku gosok wajah ini, nggak berhenti-henti,” ungkap Renta.
Lebih lanjut, pas mau rebahan sekitar pukul 12.22 WIB, tiba-tiba istri tersangka, Iting Boru Ginting menelepon dan bertanya tentang Lia. “Rosalia ada?” tanya Iting. ”Tapi dia lagi sama bapak ke Tanjungmorawa, karena aku telepon nggak diangkat-angkat,” jawab Renta.
5. Muncul Firasat Diperkosa
Kemudian Renta kembali menelepon Pdt Anderson maupun korban Lia. Namun hape mereka masing-masing sama sekali tidak aktif. “Pas aku telepon tersangka nggak aktif hpnya, lain curigaku. Karena dua-duanya nggak aktif hapenya, apa anakku diperkosa,” ucap Renta dalam hati.
Tak lama kemudian, Iting kembali menelepon dan berkata bahwa dirinya mendapatkan kabar. Lalu Renta mulai menduga-duga hingga menarik firasat yang sempat terucap di dalam hati.
“Kalau ada dengar kabar jangan terkejut,” sebut Iting sambil memutus telepon. “Aku telepon lagi si Anderson dan Lia, tetap nggak aktif juga hapenya,” katanya.
6. Ibu Terkejut Dengar Kabar Duka
Di tengah hati yang berkecamuk, Ibu Rosalia menerima telepon lagi dari ‘Iting’ panggilan istri Pdt Anderson. Saat itu, telepon langsung mematikan ponsel, setelah mengulang percakapan itu.
“Terus datanglah telepon dari anakku yang paling besar, Hardi mendapat kabar dari orangdi sekitaran sana, bahwa Lia sudah tewas bersimbah darah di kamar mandi gereja. Menjerit dan terkejut langsung diriku, waktu mendengar kabar itu. sudah kayak bukan manusia rasanya,” ucap Renta sedih. Isak tangis langsung pecah di rumah itu.
7. Sehari-hari sebagai pemulung
Membesarkan 6 anak bukan hal yang mudah bagi Renta yang sehari-hari memulung. Apalagi dia berstatus janda. Karena itu, untuk memenuhi kebutuhan keluarga sangat berharap dari Rosalia. Lia merupakan salah satu tulang punggung keluarga yang membantu keuangan.
Sumber: tribun-medan.com